Saham BBRI Anjlok 37%, Saatnya Beli atau Tunggu? Simak Analisis Pakar!

JAKARTA, iNEWSSURABAYA.ID - Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami tekanan signifikan sejak Maret 2024, mencatatkan penurunan hingga 37% dari level tertingginya. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan investor: Apakah ini saat yang tepat untuk membeli, ataukah harga saham BBRI masih berpotensi turun lebih dalam?
Untuk menjawab keresahan investor, Dr. Gema Goeyardi, Master of Financial Technical Analysis Indonesia sekaligus Founder & CEO Astronacci, memberikan analisis mendalam menggunakan metode Financial Astrology dan Fibonacci Time Trading. Metode ini telah terbukti akurat dalam memprediksi titik balik harga saham.
Menurut Dr. Gema, penurunan tajam BBRI dipengaruhi oleh berbagai faktor makroekonomi, termasuk kebijakan kenaikan suku bunga The Fed sepanjang 2024 yang memicu capital outflow besar-besaran dari emerging markets, termasuk Indonesia.
“Bagi para trader, jangan mudah panik melihat kondisi seperti ini. Momentum terbaik untuk membeli saham justru saat harga jatuh dan murah. Namun, penting untuk mengetahui kapan harga akan berbalik arah atau mencapai titik terendahnya. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan time trading analysis sebagai panduan,” jelas Dr. Gema.
Meski mengalami tekanan besar, Dr. Gema melihat potensi rebound saham BBRI. Beberapa faktor yang mendukung adalah:
- Rencana buyback saham senilai Rp3 triliun yang dapat meningkatkan kepercayaan investor.
- Fundamental perusahaan yang solid, dengan laba bersih mencapai Rp60,64 triliun, tumbuh 0,36% YoY.
- Pemangkasan suku bunga BI, yang berpotensi meningkatkan prospek kredit dan profitabilitas bank.
Editor : Arif Ardliyanto