get app
inews
Aa Text
Read Next : Changemaker Indonesia Jadi Kolaborator Eksklusif Program TV 'Asian K-pop Stars'

Gubernur Khofifah Pertanyakan Validitas Data Stunting Kemenkes, Ini Alasannya

Senin, 03 Maret 2025 | 12:54 WIB
header img
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mempertanyakan validitas data stunting Kemenkes yang berbeda dengan hasil Bulan Timbang Posyandu. Foto iNEWSSURABAYA/lukman

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menyoroti perbedaan signifikan antara data stunting yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dengan data yang dihimpun melalui program Bulan Timbang di Posyandu.

Menurut Khofifah, berdasarkan data Bulan Timbang, angka stunting di Jatim hanya 7,8 persen. Namun, hasil SSGI dari Kemenkes menunjukkan angka lebih tinggi, yaitu 17 persen. Perbedaan ini terus menjadi bahan diskusi dalam proses pengukuran stunting. Oleh karena itu, ia mengusulkan adanya evaluasi bersama di Posyandu guna memastikan keakuratan data.

"Apa betul karena di Bulan Timbang itu rata-rata yang hadir balitanya hanya 50 persen, sehingga data itu dianggap kurang valid untuk menghitung stunting di daerah?" ujar Khofifah saat menghadiri pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten/Kota se-Jawa Timur Tahun 2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (2/3/2025).

Khofifah juga mencontohkan kasus di Kota Batu, di mana Kemenkes mencatat angka stunting mencapai 25 persen. Ia menilai angka tersebut tidak mencerminkan kondisi di lapangan.

"Saya minta didatangkan 25 balita ke ruang gizi di Gedung Karsa Husada Batu. Kalau 25 persen, berarti dari empat balita ada satu yang stunting. Tapi kok rasanya tidak begitu di Batu," kata Khofifah.

Menurutnya, tingkat kemiskinan di Kota Batu tergolong rendah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim per Maret 2024 menunjukkan angka kemiskinan Kota Batu hanya 3,06 persen, turun dari 3,31 persen pada Maret 2023. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga mengalami penurunan dari 4,52 persen pada Agustus 2023 menjadi 3,63 persen pada Agustus 2024.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut