Bisakah Visi "Gerbang Baru Nusantara" Menjadi Kenyataan?
Di sisi lain, Baihaki Sirajt mengingatkan agar visi ini tidak sekadar jargon. Ia menekankan pentingnya implementasi 10 program pokok pemerintahan Khofifah-Emil, khususnya dalam 100 hari kerja pertama.
"Tetapi kalau nanti tidak ada progres, maka masyarakat akan menilai bahwa Gerbang Baru Nusantara ini hanya sekedar jargon, dan bahkan tidak menutup kemungkinan masyarakat akan menilai seperti IKN, antara maju dan tidaknya," tegasnya.
Sementara H. Irwan Setiawan, optimistis Khofifah-Emil dapat mewujudkan visi besar ini. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada kolaborasi antara pemerintah, partai politik, swasta, dan masyarakat.
Jawa Timur memiliki potensi besar di sektor ekonomi, budaya, dan pariwisata yang, jika digarap serius, dapat menjadikan visi "Gerbang Baru Nusantara" bukan sekadar impian.
Ia juga menambahkan, keberhasilan Khofifah di periode pertama dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurunkan angka kemiskinan, dan kemiskinan ekstrem, menjadi bukti kemampuannya menghadapi tantangan.
"Ini kesempatan bagi Bu Khofifah di periode kedua ini," ujarnya.
Visi "Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara" menyimpan potensi besar, namun juga dihadapkan pada tantangan nyata.
Implementasi yang efektif, kolaborasi yang kuat, dan kejelasan visi merupakan kunci keberhasilan dalam mewujudkan ambisi besar ini.
Keberhasilan periode pertama Khofifah-Emil menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan dan mewujudkan visi tersebut.
Editor : Ali Masduki