Doa untuk Menjaga Lisan dan Perbuatan Selama Bulan Suci Ramadan, Berikut Bacaannya

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Bulan Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain menahan lapar dan dahaga, umat Muslim juga diajarkan untuk menjaga perkataan dan perbuatan agar tetap sesuai dengan nilai-nilai kebaikan.
Mengontrol ucapan dan tindakan menjadi bagian penting dari ibadah puasa, karena kesempurnaan ibadah tidak hanya terletak pada menahan makan dan minum, tetapi juga pada akhlak dan kesantunan dalam berinteraksi dengan sesama.
Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari, manusia sering kali terjebak dalam perkataan yang kurang bermanfaat, seperti ghibah, dusta, atau ucapan yang menyakitkan hati orang lain. Hal ini tentu dapat mengurangi nilai ibadah dan bahkan menodai kesucian Ramadan. Oleh karena itu, berdoa agar lidah dan perbuatan senantiasa terjaga menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan selama bulan suci ini.
Doa menjadi salah satu sarana utama bagi umat Muslim untuk memohon perlindungan Allah SWT agar terhindar dari ucapan dan perbuatan yang sia-sia. Rasulullah SAW pun telah memberikan tuntunan dalam berbagai hadis mengenai pentingnya menjaga lisan dan tindakan. Dengan berdoa, seorang Muslim dapat lebih sadar dalam menjaga perilaku dan tidak mudah tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.
Berikut ini adalah doa yang bisa diamalkan untuk menjaga menjaga lisan supaya berbicara hal yang baik di bulan suci Ramadan ini:
اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى
“Allaahumma innii a'uudzu bika min syarri sam'ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii”
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pendengaran, penglihatan, lisan, qalbu, dan maniku."
Selain itu, adapun yang disebutkan oleh Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam komentar kitab Risâlah al-Mustarsyidîn, berikut adalah doa yang dianjurkan agar Allah SWT senantiasa menjaga lisan kita:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صَمْتِي فِكْراً وَنُطْقِي ذِكْراً
“Allâhumma-j‘al shamtî fikran wa nuthqî dzikran”
Artinya: Wahai Allah, jadikanlah diamku berpikir, dan bicaraku berdzikir.
Doa menjadi salah satu bentuk introspeksi diri agar kita bisa lebih berhati-hati dalam bertutur kata dan berbuat sesuatu. Allah SWT telah menegaskan dalam Al-Qur'an bahwa setiap ucapan dan perbuatan manusia akan dicatat oleh malaikat, sehingga hendaknya seseorang selalu berpikir sebelum berbicara atau bertindak. Adapun sabda Rasulullah saw. di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari yang berbunyi:
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَـيْرًا أَوْ لِيَـصـمُــتْ
Artinya: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”
Menjaga lisan dan perbuatan selama bulan Ramadan merupakan bagian dari kesempurnaan ibadah puasa. Dengan memperbanyak doa, introspeksi diri, dan usaha untuk mengontrol emosi, seorang Muslim dapat menjalani Ramadan dengan lebih baik dan memperoleh pahala yang berlimpah. Selain itu, kebiasaan menjaga perkataan dan perbuatan yang baik selama Ramadan seharusnya tidak hanya dilakukan dalam bulan suci ini, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, setiap Muslim dapat menjadi pribadi yang lebih bijaksana dalam bertutur kata dan bertindak, serta membawa manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. (Mg/Faizah Nur Azizah)
Editor : Arif Ardliyanto