Polda Jatim Gelar Operasi Ketupat Semeru 2025, Pos Pengamanan Siaga 19 Maret, 15.231 Personel Turun

Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi, BPS, Kementerian Perhubungan, dan akademisi, jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang atau 52% dari total penduduk Indonesia.
Dari jumlah tersebut, Jawa Timur menjadi daerah asal pemudik terbesar dengan 21,6 juta orang serta tujuan mudik terbanyak kedua dengan 27,3 juta orang.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya kesiapan pos pelayanan kesehatan di titik-titik rawan kecelakaan lalu lintas. Ia meminta agar Bupati/Wali Kota dan Forkopimda di setiap daerah memastikan puskesmas dan layanan kesehatan tetap beroperasi 24 jam selama periode mudik.
"Kesiapan fasilitas kesehatan sangat penting, karena banyak korban kecelakaan meninggal akibat keterlambatan pertolongan pertama. Oleh karena itu, puskesmas harus tetap buka selama masa mudik," tegas Khofifah.
Selain memperhatikan rute perjalanan, Khofifah juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem. Berdasarkan data BMKG, pada masa libur Lebaran nanti, Jatim akan memasuki musim pancaroba, yang berpotensi menyebabkan hujan lebat di beberapa wilayah.
Wilayah dengan curah hujan tinggi yang perlu diwaspadai antara lain: Pacitan, Ngawi, Mojokerto, Magetan, Ponorogo, Nganjuk, Kediri, Blitar, Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.
"Selain hujan lebat, BMKG juga memperingatkan potensi tanah longsor akibat endapan hujan di daerah lereng serta risiko banjir di beberapa daerah," tambah Khofifah.
Dengan berbagai langkah antisipasi ini, diharapkan mudik Lebaran 2025 di Jawa Timur dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh pemudik.
Editor : Arif Ardliyanto