Aritmia, Sang Pembunuh Senyap Jantung: Waspadai Gejalanya!

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pernahkah Anda mengalami jantung berdebar tiba-tiba, merasa lemas tanpa alasan yang jelas, atau mengalami pusing mendadak? Jangan abaikan gejala tersebut, karena bisa jadi itu adalah tanda aritmia—gangguan irama jantung yang menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat. Kondisi ini sering kali tidak disadari, namun berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan baik.
“Banyak kasus aritmia tidak terdeteksi sejak dini, sehingga kami berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya screening atau pemeriksaan jantung secara rutin. Tahun ini, kami mengadakan program SEDETAK (Screening Deteksi Aritmia Kita), dengan target 3.000 orang menjalani pemeriksaan ECG,” ujar dr. Chandra Wijaya, M.Kes, Head of Business Siloam Hospitals Surabaya.
Dalam sesi media gathering yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama, dr. Ragil Nur Rosyadi, Sp.JP (K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Siloam Surabaya, menjelaskan bahwa banyak pasien baru menyadari mengalami aritmia setelah merasakan gejala tertentu.
“Sering kali pasien datang dengan keluhan seperti jantung berdebar atau mudah lelah. Setelah diperiksa, barulah diketahui bahwa mereka mengalami gangguan irama jantung,” jelas dr. Ragil.
Apa Saja Penyebab Aritmia?
Aritmia dapat dipicu oleh berbagai faktor, baik yang bersifat bawaan maupun akibat gaya hidup yang kurang sehat. Beberapa penyebab umum aritmia meliputi:
1. Kelainan jantung bawaan
2. Tekanan darah tinggi
3. Gangguan hormon, seperti masalah tiroid
4. Konsumsi berlebihan kafein atau alkohol
5. Stres emosional dan kurang tidur
6. Kebiasaan merokok
7. Penggunaan obat-obatan tertentu
Menariknya, aritmia tidak hanya terjadi pada individu dengan riwayat penyakit jantung. Bahkan seseorang dengan jantung sehat pun dapat mengalami gangguan irama jantung akibat faktor eksternal.
Aritmia sering kali tidak terdeteksi, sehingga dijuluki sebagai "silent killer". Beberapa gejala yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Jantung berdebar tiba-tiba
2. Rasa lelah berlebihan tanpa penyebab yang jelas
3. Pusing atau sensasi melayang
4. Sesak napas
5. Nyeri dada
6. Pingsan atau kehilangan kesadaran
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk mendapatkan pemeriksaan serta diagnosis yang akurat.
Penanganan aritmia bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Di RS Siloam Surabaya, beberapa metode yang tersedia untuk mengatasi gangguan irama jantung meliputi:
1. Pemeriksaan Diagnostik – Menggunakan EKG, Holter Monitor (perekaman EKG 24 jam), atau Electrophysiology Study (EP Study) untuk mendeteksi gangguan irama jantung.
2. Pengobatan dengan Obat Anti-Aritmia – Membantu menstabilkan detak jantung.
3. Terapi Ablasi Jantung – Menggunakan kateter untuk menghancurkan jaringan penyebab gangguan irama jantung.
4. Pemasangan Pacemaker – Direkomendasikan bagi pasien dengan detak jantung yang terlalu lambat.
5. Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) – Alat ini berfungsi mengontrol detak jantung dan memberikan kejutan listrik saat terjadi aritmia berbahaya.
“Gangguan irama jantung bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting. Dengan pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat, kita dapat mencegah dampak buruk dari aritmia,” ujar dr. Ragil.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta