SURABAYA, iNews.id – Mastery by Crown Group, pengembangan hunian mixed-use akhirnya merealisasikan pengembangan hunian bertema Jepang pertama di Australia.
Proyek senilai Rp5.2 Triliun yang diluncurkan pada tahun 2018 dengan menampilkan Japanese Eat Street pertama di Sydney tersebut, direncanakan selesai dibangun pada akhir tahun 2024.
Hal itu juga menjadi kali pertama dalam sejarah pengembangan hunian di Australia, tiga arsitek kelas dunia berkolaborasi untuk menghadirkan komplek hunian bertema Jepang pertama di negeri kangguru.
Desain dari Kengo Kuma, Koichi Takada Architects dan Silvester Fuller akan menghadirkan konsep pengembangan hunian mixed-use yang banyak dicari oleh konsumen pasca pandemi.
Kengo Kuma sendiri dianggap sebagai salah satu arsitek kontemporer asal Jepang yang paling signifikan. Profesor di Departemen Arsitektur (Sekolah Pascasarjana Teknik) di Universitas Tokyo ini juga masuk dalam daftar The 100 Most Influential People of 2021 dari TIME Magazine.
Sementara itu, Koichi Takada adalah arsitek yang merancang Arc by Crown Group serta Infinity by Crown Group yang banyak sekali mendapatkan penghargaan internasional.
Pada tahun 2021 Koichi Takada Architects dinobatkan sebagai Best Overall Einner pada Architizer A+Firm Awards 2021 di New York untuk kategori Medium Firm.
Sebuah gaya hidup baru dengan hutan kota yang akan menghasilkan sirkulasi udara yang lebih baik serta ruangan hunian yang lebih besar dan bisa digunakan bukan hanya untuk tinggal, bermain dan juga sekaligus untuk bekerja.
Direktur Penjualan dan Pemasaran Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo, mengungkapkan bahwa selama ini banyak sekali konsumen Indonesia yang tertarik dengan konsep gaya hidup dari Mastery by Crown Group.
"Sejak awal diluncurkan banyak konsumen kami dari Indonesia yang tertarik dengan gaya hidup penuh kemudahan yang ditawarkan Mastery by Crown Group,” katanya,
Kata dia, gaya desain dari Mastery by Crown Group yang sangat sesuai dengan tuntutan gaya hidup pasca pandemi COVID-19, saat ini sangat dicari oleh mayoritas konsumen baik di Indonesia dan Australia.
“Taman komunal yang indah, pusat kebugaran, kolam renang tanpa batas, spa, sauna adalah beberapa fasilitas dari Mastery by Crown Group yang menarik pembeli kami,” ujarnya.
Tyas menjelaskan, COVID-19 dengan cepat mengubah keinginan dan kebutuhan akan desain futuristik. Seperti lebih banyak ruang, elemen alami, dan pengalaman menyeluruh tepat di depan pintu adalah tren desain hunian yang hanya akan semakin penting di masa depan.
Selain itu, lanjutnya, Mastery by Crown Group juga dilengkapi dengan Japanese Eat Street pertama di Australia. Ditambah dengan supermarket Woolworths yang merupakan jaringan supermarket terbesar di Australia, berada tepat di lantai dasar disamping toko-toko ritel lainnya yang akan semakin memberikan kenyamanan dan kemudahan hidup bagi para penghuninya.
Kawasan suburban Waterloo, di mana Mastery by Crown Group berdiri merupakan daerah hunian yang sangat populer di Sydney, berjarak hanya sekitar 6 km dari CBD, Waterloo menawarkan sebuah kawasan hunian yang nyaman bagi para penghuninya.
"Waterloo menyediakan opsi terbaik bagi mereka yang ingin tetap merasakan gaya hidup urban, sementara menikmati suasana santai khas kawasan suburban," kata Tyas.
Menurut Realestate.com.au, kawasan Waterloo paling banyak dihuni oleh Independent Youth (34.6%) dan Maturing & Established Independence (24.6%) dengan rataan harga sewa unit apartemen dengan 2 tempat tidur adalah AU$600 per minggu nya.
“Kami sering menyebut Waterloo dengan sebutan ‘Kawasan Suburban 10 menit’ karena kita bisa mencapai kafe, restoran, pusat perbelanjaan, universitas dan pilihan transportasi publik hanya dengan berjalan kaki, termasuk ke arah Moore Park dan Centennial Park,” tambah Tyas
Mastery by Crown Group diproyeksikan menjadi tengara baru untuk kawasan Waterloo yang akan membawanya ke tahap selanjutnya melalui desain arsitektur dan kemewahan yang menyatu dengan alam dan lingkungan sekitar.
"Ada rencana dari pemerintah NSW untuk membangun stasiun kereta tambahan yang tentu saja ini akan menjadi daya tarik tambahan bagi para pembeli kami yang bertipe investor,” terangnya.
Belum lagi kawasan Waterloo sangat dekat dengan institusi-institusi pendidikan terbaik di negara bagian NSW. Seperti University of Sydney, UNSW dan UTS, yang akan sangat convenient bagi mereka yang masih melanjutkan studinya.
“Dengan proyeksi Mastery by Crown Group akan selesai dibangun pada tahun 2024, ini juga menjadi keuntungan sendiri bagi para pembeli dari Indonesia, karena mereka hanya perlu membayar tanda jadi sebesar 10% dan baru akan dilunasi pada tahun 2024,” pungkas Tyas.
Sebagai informasi, Mastery by Crown Group adalah pengembangan hunian senilai Rp5,2 triliun yang akan menjadi pengembangan multi-residential bertema Jepang pertama di Australia.
Kawasan ritel seluas 2,177 meter persegi dengan 27 toko dan gerai makan akan menampilkan pusat kuliner khas Jepang.
Mastery by Crown Group juga akan menawarkan fasilitas bergaya resor khas Crown Group termasuk kolam renang tanpa batas di puncak menara, pusat kebugaran, spa, dan ruang serba guna.
Terletak di 48 O’Dea Avenue, Waterloo, pembangunan komplek hunian tersebut akan menampilkan 368 unit apartemen mewah di lima menara hunian berbeda yang dirancang oleh tiga firma arsitek terkemuka dunia, Kengo Kuma dari Jepang dan Koichi Takada Architects dan Silvester Fuller yang merupakan perusahaan arsitektur dari Australia.
Editor : Ali Masduki