Petani Garam Lokal Teriak! Garam Impor Diduga Disalahgunakan untuk Konsumsi, Ini Kata ASPROGALIN

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Isu kelangkaan garam industri kembali mencuat dan menjadi sorotan publik. Asosiasi Produsen Garam Lokal Indonesia (ASPROGALIN) menilai ada indikasi skenario dari pengusaha impor untuk membuka kembali kran impor garam, meskipun stok garam impor tahun 2024 sejatinya masih tersedia.
Sekretaris Jenderal ASPROGALIN, Faisal Baidlawi, mengungkapkan bahwa isu kekosongan stok garam industri hanyalah strategi lama yang kembali dimainkan. “Ini lagu lama. Pengusaha garam impor sedang membangun opini bahwa stok kosong, padahal faktanya masih banyak tersedia,” tegas Faisal, Jumat (18/4/2025).
Faisal menduga, skenario tersebut tidak hanya bertujuan untuk membuka kembali izin impor, tetapi juga untuk merembeskan garam industri ke pasar konsumsi. Ia menilai hal ini sangat membahayakan, karena garam impor diperuntukkan hanya untuk kebutuhan industri, bukan konsumsi masyarakat.
Menurut Faisal, salah satu indikasi kuat adanya pelanggaran adalah penyatuan lokasi antara gudang penyimpanan garam impor dan lokasi produksi. “Coba bayangkan, gudang dan produksi disatukan. Ini sangat memudahkan mereka menyalahgunakan garam industri untuk konsumsi. Ini jelas menyalahi aturan,” ujarnya.
Faisal bahkan menantang pemerintah untuk mengaudit perusahaan-perusahaan penerima kuota impor. “Saya ingin lihat, apakah ada perusahaan yang memiliki gudang terpisah dari lokasi produksinya? Saya yakin tidak ada. Semua sudah diskenariokan demi mendapatkan kuota impor tambahan,” tambahnya.
Editor : Arif Ardliyanto