Dalam kesempatan ini, Khofifah turut menyampaikan terimakasih kepada para petani Jatim yang sudah membangun penguatan di desanya masing-masing.
Sehingga Desa mandiri Jatim menjadi yang Tertinggi se-Indonesia. Dari 7.724 desa di Jatim, 697 merupakan desa mandiri, 3.283 merupakan desa maju, dan 3.742 adalah desa berkembang. Tahun 2021 kematin bahkan menurut IDM Kemendes PDTT sudah tidak ada desa tertinggal di Jawa Timur.
Tidak hanya itu, berdasarkan data yang dirilis BPS, di Tahun 2021 Provinsi Jawa Timur kembali menduduki peringat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9.91 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
Pada tahun 2020, Provinsi Jawa Timur juga menduduki peringat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9.94 juta ton GKG.
Jawa Timur juga merupakan provinsi dengan lahan panen terluas se-Indonesia yaitu 1.702.426,36 hektar. Jatim juga menduduki posisi pertama jika ditinjau dari nilai PDRB dari sektor pertanian.
“Terimakasih para petani Jatim, para gapoktan atas kerja kerasnya yang luar biasa. Mugi panjenengan semua diberikan kesehatan, kebahagiaan, kekuatan dan keberkahan dari Allah SWT,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP HKTI Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, meminta agar HKTI dapat memposisikan diri sebagai partner strategis dengan pemerintah.
Yakni sebagai bridging institution, yang menjembatani antara petani dengan pemerintah daerah, dan jembatan antara Perguruan Tinggi dengan rakyat. Hal ini dikarenakan perguruan tinggi melakukan penelitian yang hasilnya akan diaplikasikan.
“HKTI punya semangat untuk membangun. Bagaimana kita bisa bekerjasama dengan semua pihak. HKTI memberikan harapan baru untuk petani,” katanya.
“Saya juga meminta para petani untuk terus berinovasi dan menghasilkan ide-ide baru. Jadi jangan kering atas ide, jangan berhenti melakukan inovasi, dan jangan mengeluh,” imbuhnya.
Editor : Ali Masduki