SURABAYA, iNews.id – BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jawa Timur (Jatim) ingin penguna JKN-KIS meningkat. BPJS menggandeng Pesantren Peserta One Pesantren One Product (OPOP) untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Keikutsertaan sebagai JKN-KIS sebagai bentuk melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Linkungan pesantren menjadi obyek untuk meningkatkan jumlah peserta.
“Jumlah Peserta JKN-KIS di Provinsi Jawa Timur saat ini sejumlah 32 juta dari 41 juta jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tujuannya agar seluruh penduduk Jawa Timur terjamin dalam Program JKN-KIS, maka dari itu BPJS Kesehatan menggandeng OPOP untuk mewujudkan hal ini,” kata Deputi Direksi Wilayah Jawa Timur, I Made Puja Yasa dalam kegiatan Silahturahmi dan Temu Bisnis Pesantren Peserta One Pesantren One Product (OPOP) yang dilaksanakan di Surabaya, Rabu (23/03/2022)..
Saat ini, kata Puja, salah satu segmen kepesertaan BPJS Kesehatan yang masih rendah ada di segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri. Kerja sama dengan OPOP atau dengan melibatkan pondok pesantren ini diharapkan bisa memperluas jumlah kepesertaan Program JKN-KIS, hingga di tahun 2024 nanti akan ada lebih dari 1000 pondok pesantren.
Kerja sama yang dilakukan juga turut melibatkan warga pondok pesantren sebagai Kader JKN yang bertugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini mengacu pada program pembangunan jangka panjang untuk meningkatkan cakupan peserta Program JKN-KIS di wilayah Jatim pada tahun 2024 mendatang dapat mencapai 98 persen.
Editor : Arif Ardliyanto