SURABAYA, iNews.id - Pengembang properti Pakuwon Group optimistis tahun ini pasar properti akan bergairah. Hal ini ditandai dengan pulihnya roda perekonomian sekaligus melandainya kasus COVID-19.
Guna mendongkrak penjualan, emiten berkode PWON tersebut menggelar pameran properti di Tunjungan Plaza mulai 23 - 27 Maret 2022.
GM Marketing Pakuwon Group, Hario Utomo mengatakan, pameran tunggal Pakuwon Group tahun ini akan diadakan selama 3 kali dalam setahun. Pada saat pandemi, gelaran pameran hanya digelar 2 kali dalam setahun. Banyak produk yang ditawarkan selama pameran.
Antara lain, Pakuwon Mall Mansion dengan Tower Benson dan La Viz Mansion di Surabaya Barat, Tunjungan City Superblock dengan proyek office Pakuwon Tower, dan kondominium One Icon Residence, serta Pakuwon City dengan produk apartemen East Coast Mansion tower Amor.
“Awal tahun ini kami ada klaster baru seperti rumah dengan harga mulai Rp2,2 miliar di Pakuwon City. Kemudian di Grand Pakuwon yang marketnya lebih ke middle low, ada harga termurah mulai Rp1,1 miliar. Saat ini, rumah dengan harga diatas Rp1 miliar di Surabaya masih sangat potensial,” imbuhnya.
Sementara itu, Marketing Manager Pakuwon Group, Liliani Harsono mengatakan, selama Januari - Maret 2022, penjualan properti Pakuwon Group baru tercapai 50 persen dari target yang ditetapkan. Untuk mengejar 50 persen lagi, pihaknya menggelar pameran dengan harapan target penjualan bisa tercapai.
“Selama pameran kami menargetkan penjualan sebesar Rp200 miliar,” katanya.
Dia optimistis target tersebut bisa mencapai. Apalagi saat ini masih ada kesempatan bagi konsumen untuk menikmati diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari pemerintah untuk harga rumah di bawah Rp5 miliar.
“Tahun lalu saat awal muncul free PPN 100 persen, penjualan kami cukup tinggi. Tahun ini kita kejar penjualan sebelum April, karena ada rencana pemerintah untuk menaikkan PPN menjadi 11 persen,” ujarnya.
Terpisah, Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jatim, Soesilo Effendy mengatakan, rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia selain pangan dan sandang. Sehingga, permintaan properti akan terus ada.
"Bisnis properti tahun ini kami yakini akan tumbuh. Salah satunya disebabkan turunnya suku bunga kredit perumahan," katanya.
Dia menambahkan, selain Surabaya properti di area Gresik Selatan juga mulai tumbuh. Menurut Soesilo ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
Diantaranya kedekatan dengan Surabaya, infrastruktur yang mendukung serta kualitas air bersih yang direncanakan akan mendapatkan suplai dari mata air Umbulan.
"Penjual rumah sekarang juga sudah mulai pintar. Mereka sudah tahu bagaimana trik penjualan di masa pandemi," ujarnya.
Editor : Ali Masduki