Makassar Open Tournament Domino 2025: Interpretasi Sempurna atas Sinergi dan Kerja Sama Tim
Berbeda dari pemain yang mengandalkan taktik-taktik tertentu, Tasbi percaya bahwa bermain domino tanpa menggunakan kode atau sinyal rahasia adalah tes sejati kecerdasan.
Di tingkat kompetisi ini, ia merasa bahwa semua pemain memiliki kapasitas intelektual yang setara yang membedakan hanyalah sinergi dan kekompakan dengan pasangan, serta kemampuan menghitung dan mengingat, bukan semata-mata keberuntungan.
Hubungan Tasbi dengan HGI sudah terjalin sejak sekitar tahun 2017–2018. Selain kemampuannya yang luar biasa, sikap dermawannya juga patut diacungi jempol, ia memilih untuk tidak menikmati hadiah uangnya sendiri, melainkan membaginya dengan keluarga dan menyumbangkan kebutuhan pokok ke panti asuhan setempat. Baginya, rezeki harus terus mengalir dan dibagikan agar membawa berkah.
“Kalau kita berbagi kasih, Tuhan pasti membalas dengan rezeki yang lebih,” ujarnya.
Tasbi berharap turnamen offline seperti ini bisa terus diadakan di berbagai kota, khususnya Makassar, karena tak hanya mengasah daya pikir dan konsentrasi, tapi juga memperluas jejaring sosial. Ia meninggalkan pesan yang menginspirasi kepada sesama pemain.
“Latihan rutin tidak menjamin kemenangan, tapi bayangkan apa jadinya kalau tidak pernah latihan sama sekali,” ucapnya.
Keberhasilan Akbar dan Muhammad Tasbi membuktikan bahwa kompetisi ini lebih dari sekadar ajang pertandingan ini adalah gambaran nyata bagaimana semangat, kerja sama tim, dan ketekunan bisa menghasilkan keunggulan.
Pencapaian mereka mencerminkan upaya berkelanjutan dari HGI dan PORDI dalam memajukan olahraga intelektual di Indonesia.
Ajang ini tidak hanya menunjukkan daya tarik kompetitif permainan domino, tapi juga menjadi perwujudan dari visi HGI dan PORDI "Mengangkat domino Indonesia sebagai cabang olahraga intelektual yang diakui dunia."
Higgs Games Island telah menurunkan hambatan partisipasi melalui platform digitalnya, sementara PORDI menyediakan ruang interaksi lewat turnamen offline.
Bersama-sama, keduanya membangun ekosistem olahraga intelektual yang berkembang pesat di seluruh Indonesia.
Seiring semakin banyak pemain seperti Akbar dan Tasbi yang beralih dari latihan daring ke kompetisi luring, dari hobi pribadi menjadi keterlibatan komunitas, yang bisa di saksikan bukan hanya pertumbuhan sebuah olahraga, melainkan perwujudan visi besar, di mana olahraga intelektual menghubungkan manusia, melampaui batas wilayah dan budaya, menumbuhkan pola pikir strategis melalui persaingan, dan menyebarkan semangat sportivitas melalui interaksi, hingga akhirnya mendorong budaya olahraga intelektual Indonesia menuju panggung dunia.
Kemenangan Akbar S Mandha dan Muhammad Tasbi, bukan hanya kejayaan pribadi, tapi juga menjadi inspirasi bagi para pecinta olahraga intelektual di seluruh Indonesia.
Editor : Ali Masduki