Pameran Akara, Mengungkap Pesona Budaya Jawa Timur lewat Lensa
SURABAYA - Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) menggelar Pameran Akara: Workshop Fotografi "Merekam Kebudayaan, Meninggikan Peradaban". Pameran foto ini merupakan inisiatif strategis TBJT untuk mendekatkan masyarakat dengan seni dan budaya Jawa Timur melalui media visual yang kuat dan efektif, fotografi.
Kegiatan tersebut tidak hanya memamerkan karya fotografi, tetapi juga menegaskan peran penting fotografi sebagai alat edukasi budaya.
Kepala UPTD Taman Budaya Jawa Timur, Ali Ma'ruf, menjelaskan bahwa pameran ini diadakan karena selama ini banyak fotografer yang hadir dan mendokumentasikan berbagai pertunjukan seni di Taman Budaya.
"Dari situ, kami berpikir untuk menciptakan etalase bagi karya-karya mereka, sekaligus sebagai ruang edukatif bagi masyarakat," jelasnya pada Senin (21/7). Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pameran ini merupakan upaya memperluas fungsi TBJT sebagai pusat kebudayaan Jawa Timur.
Ali Ma'ruf juga mengungkapkan betapa pentingnya fotografi sebagai media edukasi budaya. "Fotografi budaya bukan sekadar estetika, ini tentang bagaimana narasi budaya dapat ditangkap dan disampaikan melalui gambar. Oleh karena itu, kami berencana untuk menggelar kegiatan serupa minimal sekali setahun," tambahnya.

Menurutnya, Taman Budaya adalah pusat kebudayaan Jawa Timur. "Kami harus menyediakan ruang bagi seluruh pelaku seni, termasuk fotografer. Karya-karya fotografi mereka dapat menjadi jendela bagi publik untuk memahami dan mencintai kebudayaan kita," lanjutnya.
Pameran Akara juga mencakup workshop fotografi yang dipandu oleh narasumber berpengalaman. Para peserta mendapatkan pelatihan teknik memotret pertunjukan seni, mulai dari pemilihan angle, pencahayaan, hingga menangkap dinamika emosi dan gerakan para penampil.
Pameran ini terbuka untuk umum dan diharapkan dapat menarik minat berbagai kalangan, mulai dari pelajar dan mahasiswa hingga komunitas seni. Tujuannya, untuk memperluas apresiasi terhadap kekayaan budaya Jawa Timur melalui perspektif fotografi.
Editor : Ali Masduki