Tim Pelajar Jatim Raih 5 Penghargaan di SEASO 2025 Malaysia
Melalui kompetisi ini, lanjut Aries, pelajar terbiasa berpikir ilmiah dan kritis dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk isu-isu pembangunan berkelanjutan.
Ia juga mendorong lebih banyak sekolah di Jawa Timur untuk berpartisipasi dalam ajang serupa guna membentuk generasi muda yang tangguh dan mampu menjadi pemecah masalah.
"Harapan kami, lebih banyak satuan pendidikan yang berkolaborasi dan melatih siswa berpikir kritis serta membentuk karakter problem solver. Dengan begitu, kita bisa mencetak peneliti muda sejak usia sekolah," tegasnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Dinas Pendidikan Jatim juga akan menyambut para pelajar saat kembali ke Tanah Air. Penyambutan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pelajar lain untuk terus berprestasi.
Sementara itu, pembina tim SEASO Jatim, Marta Mila Sughesti, menyebutkan bahwa persiapan untuk kompetisi ini telah dilakukan selama 10 bulan, dengan pelatihan yang dilaksanakan setiap dua minggu secara daring maupun luring tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Pembinaan melibatkan guru dari berbagai bidang, seperti matematika, fisika, biologi, bahasa Inggris, dan seni, yang berasal dari sekolah-sekolah peserta SEASO," terang Marta.
Dalam kunjungannya ke lokasi kompetisi, Aries Agung Paewai juga menyempatkan berdiskusi dengan Direktur Centre of RECSAM, Dr. Aznan bin Jusoh. Pertemuan ini membahas kerja sama antara Dinas Pendidikan Jatim dengan SEAMEO RECSAM Malaysia, termasuk rencana menjadikan lembaga tersebut sebagai pusat pelatihan guru matematika dan sains, serta program pertukaran pelajar antarnegara Asia Tenggara.
SEASO 2025 menjadi ajang penting untuk menumbuhkan semangat ilmiah generasi muda, dengan total 360 peserta yang berkompetisi dalam lima bidang sains, yakni sains fisika, sains hayati, sains sosial, sains formal, dan sains terapan. Selain Jawa Timur, Indonesia juga diwakili oleh delegasi dari Provinsi Jawa Barat.
Editor : Arif Ardliyanto