get app
inews
Aa Text
Read Next : MCU Visa, Langkah Penting Sebelum Warga Indonesia Pergi ke Luar Negeri, Ini Alasannya

Vasektomi, Kontrasepsi Pria Efektif di Indonesia yang Tak Jadi Pilihan, Ini Penjelasan Dokter

Senin, 02 Juni 2025 | 16:59 WIB
header img
dr. Achmad Anies Shahab, Sp.U, Dokter Spesialis Urologi di RS Premier Surabaya. Foto iNewsSurabaya/arif

Sebagai contoh, pria yang melakukan vasektomi di usia 50 tahun dan ingin punya anak lagi di usia 65 tahun, kemungkinan tingkat kesuburannya sudah menurun secara alami.

Dari sisi efektivitas, vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi pria paling ampuh. Prosedurnya cepat, risikonya rendah, dan nyeri minimal jauh lebih ringan dibanding sterilisasi wanita yang lebih kompleks.

Namun, sterilisasi tidak langsung membuat pria menjadi steril sepenuhnya. “Kami menyarankan penggunaan kondom dalam 10–15 kali hubungan seksual pertama pascavasektomi, karena sperma bisa masih tersisa di saluran,” jelasnya.

Risiko medis vasektomi pun tergolong rendah. Komplikasi yang mungkin terjadi hanyalah infeksi ringan atau pembengkakan, dan umumnya sembuh dalam beberapa hari.

Salah satu alasan pria enggan menjalani vasektomi adalah kekhawatiran akan menurunnya fungsi seksual. Menurut dr. Anies, anggapan ini keliru. “Vasektomi tidak memengaruhi ereksi, gairah seksual, maupun produksi air mani,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa testis tetap memproduksi hormon testosteron yang diserap tubuh melalui darah, bukan melalui penis. Dengan demikian, fungsi seksual pria tetap normal. Hanya saja, air mani pascavasektomi tidak lagi mengandung sperma, karena sekitar 95 persen cairan ejakulasi berasal dari kelenjar prostat dan vesikula seminalis—bukan dari testis.

Di balik kelebihan vasektomi, masih banyak pria yang menolaknya karena alasan budaya dan ego maskulinitas. “Masih banyak yang menganggap urusan KB hanya tanggung jawab perempuan. Padahal pria juga bisa berperan besar dalam perencanaan keluarga,” ujar dr. Anies.

Sebagian besar kekhawatiran soal maskulinitas pun sebenarnya hanya mitos. Vasektomi tidak mengurangi kejantanan atau performa seksual. 

dr. Anies menyarankan vasektomi dilakukan oleh pria yang sudah benar-benar yakin tidak ingin menambah keturunan. “Idealnya sudah menikah cukup lama, punya anak laki-laki dan perempuan, serta sudah matang dalam mengambil keputusan,” katanya.

Walaupun bisa dikembalikan, tak ada jaminan vasektomi bisa berhasil 100 persen saat dibalik. Oleh karena itu, pertimbangan matang sangat penting sebelum menjalani prosedur ini.

RS Premier Surabaya menyediakan layanan konsultasi dan tindakan vasektomi bagi masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat bisa berkonsultasi langsung dengan dr. Achmad Anies Shahab, Sp.U.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut