KH. Syafi' Misbah Ahmad, Ulama Visioner, Wafat Saat Ibadah Haji di Makkah
MAKKAH, iNewsSurabaya.id – Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. KH. Syafi' Misbah Ahmad, Wakil Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo, meninggal dunia di Makkah Al-Mukarramah pada Jumat, 6 Juni 2025 M (10 Dzulhijjah 1446 H).
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, Ketegan-Tanggulangin-Sidoarjo, tersebut wafat setelah menunaikan ibadah lempar jumrah aqabah dalam rangkaian ibadah haji.
Kabar duka ini disampaikan oleh rombongan KBIH Rohmatul Ummah, KBIH milik PCNU Sidoarjo, yang membawa almarhum menunaikan ibadah haji. Kabar inipun diteruskan oleh Mochammad Fuad Nadjib, Kepala SMA Islam Sidoarjo.
"Menurut keterangan salah satu jamaah, setelah lempar jumrah, KH. Syafi' kehilangan kesadaran dan kemudian wafat," kata Mochammad Fuad Nadjib kepada iNewsSurabaya.
Fuad merupakan salah satu murid yang mengenal dekat almarhum. "Beliau pernah memberikan kepercayaan saya menjadi Kepala Sekolah dan bahkan beliau memberangkatkan saya Umroh," ucapnya.
Menurut Fuad, sosok KH Syafi Misbah Ahmad adalah ulama visioner dengan optimisme tinggi dan dedikasi luar biasa kepada Nahdlatul Ulama dan masyarakat.
"Saya mengenal beliau sejak lama melalui keluarga besarnya di sekitar Masjid Agung Sunan Ampel," ungkap Fuad.
"Beliau memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan para pengurus masjid, mengingat Kiai Ahmad (kakek KH. Syafi') adalah paman KH. Nawawi Muhammad, takmir sekaligus nadzir Masjid Agung Sunan Ampel," ungkapnya.
Fuad menambahkan, pertemuannya dengan KH. Syafi' semakin intensif sejak tahun 2020, saat proses seleksi Kepala SMK Diponegoro Sidoarjo.
"Saat itu beliau Ketua BPPNU Walisongo Sidoarjo, dan saya Sekretaris PC PERGUNU Kabupaten Sidoarjo," kenang Fuad.
"Beliau memberikan dukungan besar kepada saya, bahkan saat saya hampir mengundurkan diri karena banyak penolakan. Beliau berkata, 'Pak Fuad, sampean kan paham agama. Kalau orang perang lalu mundur, itu namanya apa? Khā’in, Kiai. Sampean mau menjadi orang khā’in?' Kalimat itu sangat menggugah," kenang Fuad.
KH. Syafi' juga dikenal sebagai pemimpin yang mendorong kreativitas dan inovasi. "Beliau selalu mendukung gagasan-gagasan baru, bahkan yang tampak mustahil," ujar Fuad.
"Di akhir masa jabatannya sebagai Ketua BPPNU Walisongo, beliau memiliki gagasan untuk mendirikan daycare, PAUD, TK, dan SD di setiap perumahan, untuk membentengi ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah di akar rumput," lanjutnya.
Kepergian KH. Syafi' merupakan kehilangan besar bagi Nahdlatul Ulama dan masyarakat Sidoarjo.
"Beliau adalah sosok yang penuh visi dan dedikasi, selalu mengutamakan pelayanan kepada umat. Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tutup Fuad.
Editor : Ali Masduki