Unusa Siap Jadi Pelopor BNCT, Terapi Kanker Masa Depan di Indonesia

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar Studium Generale bertajuk "The Future of Cancer Therapy: BNCT and Cyclotron Innovations in Indonesia and Beyond" pada Selasa (17/6). Acara ini menyoroti Boron Neutron Capture Therapy (BNCT), sebuah terobosan terapi kanker yang menjanjikan. Unusa berkomitmen untuk menjadi pelopor implementasi BNCT di Indonesia.
BNCT, menurut Prof. Ir. Yohannes Sardjono, APU., dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menawarkan keunggulan signifikan dibandingkan terapi konvensional.
"BNCT ini adalah terapi yang bersifat targeting cell, artinya hanya menyerang sel kanker tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya," jelas Prof. Yohannes.
Ia menambahkan bahwa meskipun dalam beberapa kasus sinar-X masih diperlukan sebagai pelengkap, BNCT secara keseluruhan menawarkan pengobatan yang lebih efektif, efisien, dan dengan efek samping yang lebih ringan.
Terapi ini bekerja dengan memanfaatkan senyawa boron yang disuntikkan ke dalam tubuh pasien dan akan terkonsentrasi di sel kanker.
"Ketika pasien terpapar neutron, boron tersebut akan menangkap neutron dan menghasilkan reaksi yang menghancurkan sel kanker dari dalam," papar Prof. Yohannes. Sifat lokal dan spesifik reaksi ini melindungi jaringan sehat di sekitarnya.
Dr. Yoshihito Kameda dari Sumitomo Heavy Industries, Ltd., Jepang, menekankan peran krusial teknologi semikonduktor dalam pengembangan BNCT. Teknologi ini memungkinkan pengembangan sumber neutron yang lebih kecil, efisien, dan mudah diakses, sehingga BNCT dapat diimplementasikan di lebih banyak rumah sakit.
"Teknologi semikonduktor memainkan peran penting dalam terapi ini, khususnya dalam pengembangan dan pengoperasian sumber neutron," ujar Dr. Kameda.
Editor : Ali Masduki