Tragedi di Pantai Pacitan: Satu Keluarga Pengasuh Ponpes Mojokerto Terseret Ombak
MOJOKERTO, iNewsSurabaya.id – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren Riyadul Qur'an, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Liburan keluarga yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan justru berakhir tragis setelah mereka terseret ombak di Pantai Pancer Door, Pacitan, Jawa Timur, pada Jumat pagi (20/6/2025).
Peristiwa nahas tersebut menimpa keluarga Ustaz Syamsudin, pengasuh Ponpes Riyadul Qur’an. Dari lima anggota keluarga yang berlibur, empat orang terseret ombak. Istri beliau, Azmil Mukaromah (45), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara tiga anak lainnya – Asna Amalia (anak kandung), Aisyah, dan Naifa (keponakan) – masih dalam pencarian hingga berita ini diturunkan. Ustaz Syamsudin menjadi satu-satunya anggota keluarga yang selamat.
Kepala Desa Kedungmaling, Edy Prabowo, membenarkan identitas korban. Ia menyebut bahwa keluarga Ustaz Udin, sapaan akrab Syamsudin, dikenal sebagai tokoh agama yang aktif mengajar ngaji dan terlibat dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
"Beliau ini pengasuh Ponpes Riyadul Qur’an, pesantren keluarga yang cukup dikenal. Kesehariannya mengajar mengaji dan membina para santri. Tentu kabar ini sangat mengguncang kami semua," ungkap Edy saat ditemui di rumah duka, Jumat sore.
Edy menjelaskan bahwa rombongan keluarga tersebut sebelumnya menjemput salah satu putri mereka yang mondok di Pondok Pesantren Tremas, Pacitan. Dalam perjalanan pulang, mereka memutuskan singgah ke Pantai Pancer Door untuk beristirahat dan berwisata singkat.
"Saya sempat melihat story WhatsApp Ustaz Udin, sempat singgah di rest area masjid. Mungkin mereka berangkat dari Mojokerto hari Kamis," imbuh Edy.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, kejadian terjadi sekitar pukul 10.00 WIB saat keluarga itu tengah bermain di muara sungai yang terhubung langsung dengan laut. Tanpa diduga, ombak besar datang secara tiba-tiba dan menyeret para korban.
“Saat sedang menikmati suasana pantai, tiba-tiba datang ombak besar dan langsung menyeret mereka ke tengah laut,” jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono.
Hingga pukul 06.00 WIB, jenazah korban yang ditemukan masih dalam perjalanan ke rumah duka. Sementara itu, warga, tetangga, dan para santri Ponpes Riyadul Qur’an terlihat mempersiapkan pemakaman serta menggelar doa tahlil bersama.
Insiden ini menambah daftar panjang korban terseret ombak di wilayah pesisir selatan Jawa Timur. Pihak BPBD dan tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap tiga anak yang hilang, dengan harapan dapat menemukan mereka secepatnya.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama saat berwisata, khususnya di daerah pantai yang dikenal memiliki arus kuat dan gelombang besar.
Editor : Arif Ardliyanto