get app
inews
Aa Text
Read Next : Yordan Ditunjuk Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Begini Respon Ketua PAC

Peringatan Haul Bung Karno ke-55 di Surabaya, Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Kutip Pesan Megawati

Minggu, 22 Juni 2025 | 05:07 WIB
header img
Peringatan Haul Bung Karno ke-55 tahun 2025 berlangsung khidmat dan religius di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Sabtu malam (21/6/2025). Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Peringatan Haul Bung Karno ke-55 tahun 2025 berlangsung khidmat dan religius di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Sabtu malam (21/6/2025). Acara ini menjadi ruang refleksi nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaan yang diwariskan Sang Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno.

Plt Ketua DPC PDIP Surabaya, Yordan M. Batara Goa, membuka acara dengan membacakan pesan khusus dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Dalam pesannya, Megawati mengajak seluruh kader partai untuk kembali kepada akar ideologi bangsa, yaitu Pancasila, dan fokus menyelesaikan persoalan rakyat melalui tindakan nyata.

“Intisari pesan dari Ibu Mega sangat jelas: kita harus kembali ke sumber, yaitu Pancasila dan rakyat. Energi kita sebagai kader partai harus dicurahkan sepenuhnya untuk menyelesaikan masalah rakyat, bukan hanya bicara, tapi bertindak,” tegas Yordan.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya. Kehadiran mereka menegaskan bahwa warisan Bung Karno mencakup nilai toleransi dan persatuan dalam kebhinekaan.

Peringatan haul diawali dengan pembacaan doa lintas agama, mencerminkan semangat nasionalisme yang inklusif sebagaimana diajarkan Bung Karno. Yordan menegaskan bahwa momen ini bukan sekadar ritual, tetapi ajakan untuk merenungkan kembali perjuangan dan ajaran Bung Karno.

“Apakah kita benar-benar sudah menjalankan ajaran beliau? Sudahkah kita menjadi bagian dari solusi rakyat? Ini menjadi perenungan kita bersama malam ini,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Yordan juga menekankan pentingnya menulis sejarah dengan kejujuran dan melanjutkan perjuangan Bung Karno dengan penuh dedikasi dan pengabdian.

Tidak hanya menggelar haul, DPC PDIP Surabaya juga menyiapkan berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno. Di antaranya: Donor darah yang akan digelar pekan depan, Pemutaran film dokumenter Bung Karno di Balai Budaya dan Soekarno Trip Jilid 2, yaitu kunjungan ke lokasi-lokasi bersejarah Bung Karno bersama para kader dan generasi muda

“Anak-anak muda sangat antusias saat Soekarno Trip sebelumnya. Maka kita gelar kembali agar semangat Bung Karno terus hidup dalam jiwa generasi muda,” ujar Yordan.

NU dan PDIP Tunjukkan Kedekatan Historis

Salah satu yang menarik dari acara ini adalah kehadiran perwakilan PCNU Kota Surabaya, H. Saiful Bahri, yang menyampaikan salam dari Ketua PCNU, KH Masduki Toha. Ia mengapresiasi PDIP yang menyelenggarakan haul—tradisi yang biasa dilakukan NU.

“Saya terenyuh, PDIP menyelenggarakan haul. Ini khas NU, tapi kini dilakukan oleh PDIP. Ini menunjukkan kedekatan ideologis dan historis, seperti hubungan Gus Dur dan Ibu Mega,” ungkapnya.

Saiful juga menyampaikan bahwa mayoritas warga NU di Surabaya menyalurkan aspirasi politiknya ke PDIP karena dinilai konsisten berpihak pada rakyat kecil.

Acara ditutup dengan tausiah oleh Kyai Aris Yoyok, yang menyampaikan pesan religius penuh canda tawa khas dirinya. Ia mengingatkan bahwa Bung Karno bukan mewariskan kekayaan materi, melainkan nilai-nilai luhur kebangsaan.

“Pak Karno tidak meninggalkan harta benda, tapi semangat Pancasila dan cinta tanah air. Itu jauh lebih berharga,” kata Kyai Yoyok, disambut tepuk tangan para hadirin.

Koordinator acara, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, yang juga Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Surabaya, menegaskan bahwa haul ini dihadiri seluruh elemen PDIP dari jajaran PAC hingga anak ranting, serta tokoh lintas agama.

“Kami ingin nilai-nilai perjuangan Bung Karno terus dirawat secara nasional dan tetap menjaga persatuan bangsa,” ujar Ghoni.

Ia juga menekankan pentingnya kehadiran PCNU karena mencerminkan hubungan historis antara Bung Karno dan Nahdlatul Ulama, termasuk ketika Bung Karno mendapat gelar dari Muktamar NU di Surabaya tempo dulu.

“Haul ini adalah bentuk cinta kami kepada Bung Karno dan bangsa ini. Bung Karno bukan milik satu golongan, tapi milik seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Ghoni.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut