5.500 Perempuan di Surabaya Jalani Skrining HPV DNA, Upaya Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemerintah terus menggenjot upaya pencegahan kanker serviks di Indonesia. Melalui program skrining HPV DNA, sebanyak 5.500 perempuan di Surabaya ditargetkan mengikuti tes deteksi dini kanker serviks dengan metode pengambilan sampel mandiri atau self-sampling.
Program kolaboratif ini digagas oleh Kementerian Kesehatan RI bersama Jhpiego, Bio Farma, dan Roche. Selain di Surabaya, program serupa juga dilaksanakan di Sidoarjo dengan target 923 perempuan. Dengan demikian, total sasaran skrining di dua wilayah ini mencapai 6.423 orang.
Di Surabaya, lokasi skrining dipusatkan di wilayah Manukan Kulon yang mewakili kawasan perkotaan dengan penggunaan alat laboratorium otomatis. Sementara di Sidoarjo, skrining berlangsung di Kecamatan Wonoayu yang mencerminkan karakteristik daerah pedesaan, dengan pemrosesan sampel secara manual.
Yang menarik, metode yang digunakan dalam skrining ini adalah HPV DNA self-sampling, sebuah terobosan yang memungkinkan perempuan mengambil sampel sendiri tanpa bantuan tenaga medis. Hal ini dianggap lebih nyaman dan privat, sehingga mampu meningkatkan partisipasi perempuan dalam deteksi dini kanker serviks.
Mengapa Skrining HPV DNA Penting?
Country Director Jhpiego Indonesia, Mary Jane Lacoste, menjelaskan bahwa sekitar 70 persen kasus kanker serviks di Indonesia baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut. Padahal, jika dideteksi lebih awal, peluang kesembuhan jauh lebih besar.
“Semakin cepat kanker serviks ditemukan, semakin besar kemungkinan pasien untuk sembuh. Dan skrining adalah langkah awal yang paling efektif untuk mencegahnya,” tegas Mary Jane saat acara pemantauan program skrining di Kantor Dinas Kesehatan Surabaya, Senin (23/6/2025).
Editor : Arif Ardliyanto