get app
inews
Aa Text
Read Next : Mendaki Gunung Tanpa Nyampah, Ini Tips Pendaki Deny Ping

Ruwatan Agung Candi Petirtaan Jolotundo, Tradisi Suci Pelestarian Alam dan Ungkapan Syukur Warga

Sabtu, 28 Juni 2025 | 19:55 WIB
header img
Suasana sakral menyelimuti kawasan Candi Petirtaan Jolotundo di lereng Gunung Penanggungan pada Sabtu pagi (28/6/2025). Foto iNewsSurabaya/aries

Salah satu bagian penting dalam ruwatan adalah pengambilan air dari berbagai mata air di lereng Gunung Penanggungan. Proses ini dikenal dengan istilah ngunduh tirto. Dalam ritual tahun ini, air diambil dari 33 titik mata air yang tersebar di sisi timur (wilayah Pasuruan), selatan, dan barat (Mojokerto).

“Air dari seluruh penjuru kami satukan dan diruwat di Petirtaan Jolotundo. Ini bukan hanya ritual, tapi bentuk pelestarian dan penghormatan terhadap sumber kehidupan,” tambah Romo Mukade.

Setelah proses ruwatan selesai, air suci tersebut menjadi buruan para pengunjung yang percaya bahwa air yang telah diruwat mengandung berkah dan energi positif. Banyak warga berebut membawa pulang tirto sebagai lambang kemakmuran, kesehatan, dan kesejahteraan.

Tradisi Ruwatan Agung Petirtaan Jolotundo bukan sekadar seremoni adat. Ia merepresentasikan harmoni antara spiritualitas, budaya, dan kelestarian lingkungan. Kegiatan ini juga diikuti tokoh budaya dan pelestari adat dari berbagai wilayah seperti Mojokerto, Malang, Pasuruan, Jombang, Gresik, hingga Surabaya.

“Petirtaan ini bukan hanya warisan sejarah Majapahit, tapi juga pengingat bagi generasi kini tentang pentingnya menjaga hubungan dengan alam dan sesama,” pungkas Romo Mukade.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut