get app
inews
Aa Read Next : Harga Tiket Ferry Untuk Perjalanan Libur Akhir Tahun

Bukan Prabu Airlangga, Candi Jolotundo Peninggalan Siapa?

Selasa, 15 Maret 2022 | 13:13 WIB
header img
Candi Jolotundo atau Petirtaan Jolotundo selalu menjadi daya tarik wisata. (Foto: Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Candi Jolotundo atau Petirtaan Jolotundo selalu menjadi daya tarik wisata. Situs purbakala yang bertengger di kaki Gunung Pawitra, tepatnya di Desa Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini kerap dijadikan tempat ritual oleh sejumlah komunitas. Pun tidak sedikit warga yang datang hanya sekedar melepas penat.

Selama ini banyak masyarakat menganggap bahwa Jolotundo merupakan peninggalan Prabu Airlangga. Hal itu ditegaskan dengan adanya tulisan selamat datang yang berada tepat di pintu masuk. "Welcome to Jolotundo. Tirto wening Prabu Airlangga".

Namun benarkah Jolotundo dibangun oleh Prabu Airlangga?

Deny Bagus Sulistyo, J. Priyanto Widodo, A. Fatikhul Amin A (Program Studi Pendidikan Sejarah, STKIP PGRI Sidoarjo), dalam artikel ilmiah berjudul "Sejarah Wisata Jolotundo Trawas Mojokerto pada 1986-2010" menyebut, bahwa Petirtaan Jolotundo tersebut yang membangun bukanlah murni dari Prabu Airlangga sendiri. Melainkan dari kerajaan Wangsa Isyana keturunan Mpu Sindok.

"Karena pada relief prasasti didinding Jolotundo sebelah Selatan terbaca 899 Saka/977M itu dianggap sebagai tahun berdirinya Jolotundo," menurut Adji (2012:53). 

Sedangkan Prabu Airlangga sendiri lahir pada tahun 990 Masehi. Itu berarti bisa dikatakan Jolotundo dibuat terlebih dahulu daripada kelahiran Prabu Airlangga. 

Namun, masyarakat secara umum lebih mengatakan kalau Petirtaan Jolotundo itu bekas peninggalan Prabu Airlangga atau pertapaan Prabu Airlangga. 


Angka tahun di Candi Jolotundo

Karena bisa dikatakan Petirtaan Jolotundo memang terletak di sekitar wilayah Kerajaan kahuripan yang didirikan oleh Prabu Airlangga pada tahun 1019-1045, pada saat usia 29 tahun Airlangga dinobatkan untuk menjadi raja oleh Pendeta Budha, Ciwa, Brahmana. 

Ia dinyatakan sebagai penganti dari Raja Dharmawangsa Teguh yang telah meninggal lalu ia memakai gelar Cri Maharaja Rake Halu Cri Lokecwara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa.

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut