SURABAYA, iNews.id - Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) terus mendorong kompetensi dan profesionalisme agen asuransi.
Hal itu diharapkan agar pesan penting tentang asuransi sebagai proteksi finansial masa datang dapat tersosialisasikan dan diterima dengan baik di masyarakat.
Untuk tujuan ini, PAAI akan selalu hadir sebagai wadah para agen untuk lebih profesional dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
Ketua PAAI, Lucia Wenny mengatakan, sejak berdiri di tahun 2016, PAAI yang memasuki tahun ke-6 akan terus menggelar berbagai program dalam mencerdaskan para agen asuransi untuk lebih profesional.
"Tagline kami ‘profesi untuk kepentingan nasabah’. Untuk mendukung hal ini kami akan membuat beragam program, seperti membuka kelas khusus, yang akan diisi oleh team training yang merupakan para praktisi berpengalaman," ungkap Wenny, di Surabaya, Selasa (29/3).
Mengingat pentingnya asuransi dan besarnya manfaat yang diberikan, Wenny berharap semakin banyak agen yang akan bergabung dalam wadah PAAI.
Sehingga secara bersama-sama berjuang dengan ritme yang sama dalam meningkatkan sumbangsih dan partisipasi industri asuransi dalam membangun perekonomian.
Sementara itu Duta PAAI, Dr. Ivan mengatakan, PAAI juga berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat Indonesia bahwa proteksi itu penting.
Terlebih dalam kondisi pandemi saat ini, memiliki asuransi menjadi sebuah kebutuhan karena asuransi dapat memproteksi risiko kehidupan nasabah di masa depan.
Mengutip data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Industri asuransi jiwa telah melindungi sebanyak 65,56 juta jiwa masyarakat Indonesia pada tahun 2021.
Sementara, total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa sebesar Rp159,43 triliun termasuk klaim Covid-19 yang merupakan bukti nyata komitmen industri asuransi jiwa secara umum.
Berdasarkan data yang diperoleh dari AAJI, dalam periode 2016 sampai dengan Oktober 2021, industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim dan manfaat terkait dengan produk unit-link lebih dari Rp335 triliun untuk 4,9 juta polis dan 5,5 juta tertanggung.
Hal ini menggambarkan bahwa begitu banyaknya pihak yang menerima manfaat dari kepemilikan produk unit-link di industri asuransi jiwa.
Selain itu, besarnya pembayaran manfaat tersebut juga menunjukkan bahwa industri asuransi jiwa merupakan industri yang likuid, sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu ragu untuk membeli produk asuransi.
Sebagai seorang praktisi asuransi, Ivan menambahkan bahwa agen asuransi sering dipandang hanya sebagai tenaga pemasar asuransi saja, bukan sebagai profesi.
Padahal di seluruh dunia, agen asuransi dipandang sebagai profesi yang penting untuk melindungi keuangan keluarga dalam ketidakpastian.
Profesi agen juga sejatinya memiliki nilai yang tinggi karena dalam setiap pelatihan keagenan selalu ditekankan misi mulia yaitu membantu dan mengedukasi masyarakat dalam menjalankan profesinya.
Agen asuransi jugalah yang membantu masyarakat saat seseorang ditimpa musibah seperti sakit, rawat inap, kecelakaan dan kehilangan orang tercinta.
“Agen asuransi menjadi sahabat di kala duka dan polis asuransi menjadi surat cinta berharga bagi keluarga yang ditinggalkan," pungkas Ivan.
Editor : Ali Masduki