get app
inews
Aa Text
Read Next : Keseruan MPLS SMK Ketintang Surabaya

Lulusan SMK Surabaya Makin Cakap Teknologi, Modena Beri Pelatihan Hingga Kenalkan Produk di SMKN 2

Selasa, 22 Juli 2025 | 13:45 WIB
header img
Modena resmi meluncurkan Modena Tech School di SMKN 2 Surabaya, program pelatihan teknis selama 3 tahun untuk membekali siswa SMK dengan keterampilan industri dan sertifikasi resmi. Foto iNewsSurabaya/lukman

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Masa depan lulusan SMK di Surabaya makin cerah. Dengan kolaborasi strategis antara dunia pendidikan dan industri, siswa-siswi SMK kini bisa mendapatkan pelatihan teknis langsung dari perusahaan teknologi global.

Salah satu gebrakan terbaru datang dari Modena, perusahaan elektronik rumah tangga ternama, yang secara resmi meluncurkan Modena Tech School di SMKN 2 Surabaya. Program ini tak sekadar pelatihan biasa. Selama tiga tahun ke depan, siswa akan dibimbing dalam enam tahap pelatihan (batch), yang dirancang untuk membentuk calon tenaga kerja siap pakai di bidang teknologi dan teknik servis.

Modena Tech School menyuguhkan pendekatan pelatihan komprehensif, mencakup: Dasar-dasar teknisi dan pemeliharaan produk, Pemahaman mendalam produk-produk unggulan Modena, Administrasi dan layanan pelanggan, dan Keterampilan kepemimpinan dan komunikasi profesional

Menariknya, pelatihan dilakukan langsung oleh guru-guru SMKN 2 yang sebelumnya telah mendapat pembekalan khusus dari Modena, serta teknisi senior perusahaan. Sertifikasi resmi akan diberikan setelah pelatihan, dan siswa terbaik berpeluang magang bahkan bergabung dengan tim Modena.

Kim Il Dong, Executive Vice President of Operations Modena, menegaskan pentingnya keterlibatan industri dalam pendidikan vokasi.  “Modena Tech School menjadi bentuk nyata komitmen kami dalam membangun generasi teknisi masa depan. Pendidikan tak hanya di ruang kelas, tapi juga di lapangan kerja yang sesungguhnya.” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menilai program ini sebagai model ideal kerja sama antara sekolah dan industri.

“Langkah ini mengubah paradigma. SMK bukan lagi sumber pengangguran, tapi pusat lahirnya tenaga kerja berkualitas.” ujarnya

Berdasarkan data BPS per Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk lulusan SMK mencapai 8%, tertinggi dibandingkan jenjang pendidikan lain. Hal ini menunjukkan perlunya keterlibatan dunia industri untuk menyerap lulusan secara lebih optimal.

“Inisiatif seperti Modena Tech School membuka ruang belajar baru yang tidak bisa diberikan sepenuhnya di dalam kelas. Ini memberi harapan dan arah yang jelas bagi siswa kami.” kata Endang Tri Bawani, Kepala SMKN 2 Surabaya

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut