Kisah Serafi Anelies Unani, Sprinter Papua yang Bangkitkan Semangat Pemuda di Surabaya
Dalam talkshow itu, Serafi juga menegaskan pentingnya belajar dari pengalaman, termasuk dari kegagalan. Menurutnya, pengalaman adalah guru terbaik, dan dari situ seseorang bisa tumbuh lebih kuat.
“Kalau pengalaman buruk, jadikan pelajaran. Jangan ulangi kesalahan yang sama. Dan yang paling penting, jangan malu jadi orang Papua. Kita ini unik, dan kita punya peran dalam membangun bangsa,” pungkasnya.
Panggung Seni dan Ajang Perekat Persaudaraan
Talkshow ini menjadi bagian dari pentas seni budaya Papua yang digelar oleh Perkumpulan Alumni Papua di Surabaya. Ketua Pelaksana, Freek Christiaan, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pertunjukan budaya, tetapi juga sarana memperkuat persaudaraan lintas daerah.
“Kami ingin memperkenalkan budaya tari Papua kepada masyarakat Jawa Timur, khususnya di Surabaya. Acara ini juga jadi ruang bertemu bagi keluarga besar dari berbagai daerah,” jelas Freek.
Sekitar 200 peserta menghadiri acara ini, termasuk komunitas seperti Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Komite Perekat Persaudaraan Maluku, dan Indonesia Bersatu ITB. Freek mengapresiasi dukungan Pemerintah Kota Surabaya dan Dispora yang memberikan izin penggunaan area Kyakya secara gratis.
“Ini bukan hanya reuni. Ini adalah upaya mempererat rasa kebersamaan dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika,” tambah Freek, yang juga menjabat sebagai Bendahara Perkumpulan Alumni Papua Surabaya.
Editor : Arif Ardliyanto