40 Mahasiswa Baru Petra Dibekali Cara Desain Interior, Begini Serunya
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya menghadirkan pengalaman belajar yang berbeda bagi mahasiswa barunya. Dalam ajang Interior Design Exhibition (INDEX) 2025 yang berlangsung 31 Juli–3 Agustus 2025, kampus yang berlokasi di Surabaya Selatan ini menggandeng produsen perekat ternama, Lem Rajawali, untuk mengajarkan praktik langsung pembuatan furnitur.
Selama empat hari, sebanyak 40 mahasiswa baru jurusan Desain Interior mendapatkan pelatihan intensif membuat bedside table atau nakas, mulai dari tahap desain, pemilihan material multiplek dan HPL, hingga proses perakitan akhir. Kegiatan ini bukan sekadar pameran karya, tetapi juga menjadi ajang transfer ilmu dari praktisi industri kepada calon desainer muda.
Menurut Novita Nur Endah, Brand & Campaign Mikatasa Group, proyek pembuatan nakas dipilih karena relatif sederhana namun sarat manfaat.
“Melalui praktik ini, mahasiswa belajar bahwa lem bukan hanya pelengkap, tetapi komponen vital yang menentukan kekuatan dan ketahanan furnitur,” jelasnya.
Ia menegaskan, teknik pengaplikasian lem yang tepat menjadi kunci utama agar konstruksi tetap kokoh dan awet.
Pengalaman tersebut disambut antusias para peserta. Sharon, salah satu mahasiswa baru, mengaku baru memahami detail penting penggunaan lem dalam desain furnitur.
“Menyenangkan sekali bisa membuat furnitur dari nol. Ternyata ada teknik khusus supaya lem bisa bekerja maksimal,” ungkapnya.

Bagi Lem Rajawali, keterlibatan dalam INDEX 2025 adalah strategi memperkenalkan pentingnya material berkualitas sejak tahap pendidikan.
“Desain yang indah harus punya fondasi kuat, dan itu dimulai dari pemilihan lem yang tepat,” kata Novita menambahkan.
Meski rangkaian acara telah usai, manfaatnya tetap terasa. Mahasiswa tidak hanya membawa pulang hasil karya buatan tangan mereka, tetapi juga pemahaman bahwa di balik desain yang memukau, terdapat teknologi perekat yang memegang peranan penting dalam menciptakan furnitur berkualitas tinggi.
Editor : Arif Ardliyanto