OSIS Jatim Dicetak Jadi Pemimpin Masa Depan, Ini Langkah Dindik
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pendidikan karakter kembali menjadi sorotan utama di Jawa Timur. Tak sekadar mencetak generasi berprestasi di bidang akademik, Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) kini mendorong pelajar untuk memiliki kepercayaan diri dan wawasan global—dua kunci penting dalam menghadapi tantangan era digital yang terus berkembang.
Semangat itu dituangkan melalui kegiatan Dialog Inspirasi bertema "From Classroom to Global Stage", yang digelar di Surabaya pada Selasa (12/8). Acara ini khusus menghadirkan para pengurus OSIS dari berbagai sekolah di seluruh Jawa Timur, sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam membentuk calon pemimpin masa depan.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa pendidikan sejati bukan hanya soal nilai, tetapi bagaimana membentuk karakter yang kokoh dan adaptif.
“Kami ingin siswa Jawa Timur tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berani tampil, memiliki visi, dan mampu bersaing di kancah global,” tegas Aries.
Dialog inspiratif ini menghadirkan narasumber istimewa: Ari Sufiati, pendiri Yayasan Indonesia Light House dan profesional yang kini berkiprah di perusahaan teknologi global Apple Inc. Ari membagikan pengalamannya menembus dunia kerja internasional, sekaligus memberi semangat kepada para pelajar agar tak takut bermimpi besar.
“Kepercayaan diri itu penting. Jangan khawatir soal aksen bahasa Inggris—yang penting kalian mau belajar dan tidak takut salah,” kata Ari, menyemangati peserta.
Ari juga menyoroti pentingnya mengenali potensi diri sejak dini. Menurutnya, baik generasi Z, generasi alfa, maupun generasi 80-90an, masih banyak yang merasa ragu dengan kemampuannya ketika tampil di depan umum. Hal ini perlu diubah dengan cara-cara yang membangun kepercayaan diri sejak di bangku sekolah.
Menurut Aries, memilih pengurus OSIS sebagai peserta kegiatan bukan tanpa alasan. Mereka dianggap sebagai agen perubahan di sekolah yang bisa menularkan semangat dan inspirasi kepada teman-temannya.
“Pengurus OSIS kami harapkan bisa menjadi role model. Dari sini mereka bisa mulai merancang cita-cita, dan menyadari bahwa dunia luar sangat luas dan menantang,” ujar Aries, yang juga pernah menjabat sebagai Pj Wali Kota Batu.
Sementara itu, anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur, Suko Widodo, mengingatkan bahwa masa depan pendidikan tak bisa hanya dibebankan pada sekolah. Perlu sinergi antara berbagai elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan membumi.
“Kita perlu pendekatan baru yang menyenangkan. Misalnya, seminar yang dibungkus dengan musik atau pertunjukan seni. Anak-anak akan lebih mudah menangkap nilai-nilai positif dengan cara seperti itu,” ujarnya.
Suko juga menyarankan agar ke depan, kegiatan inspiratif seperti ini menghadirkan tokoh-tokoh dari beragam latar belakang—mulai dari pengusaha, seniman, atlet, hingga konten kreator. Menurutnya, keberagaman tokoh akan memberi anak-anak gambaran lebih luas tentang berbagai pilihan hidup yang bisa mereka tempuh.
Langkah Dinas Pendidikan Jawa Timur melalui dialog inspiratif ini menunjukkan komitmen kuat dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya pintar, tetapi juga berani, percaya diri, dan siap bersaing secara global. Dengan dukungan dari tokoh-tokoh inspiratif dan pendekatan yang lebih segar, pendidikan karakter kini bukan lagi wacana—tetapi menjadi gerakan nyata yang menyentuh langsung ke hati para pelajar.
Editor : Arif Ardliyanto