get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan Maut di Kota Batu Tewaskan 4 Orang, Cawali Ini Sampaikan Duka Cita

Rogoh Kocek Sendiri, Siswa SMK Surabaya Ini Terbitkan Novel Berjudul Langit Tanpa Bintang

Rabu, 20 Agustus 2025 | 09:46 WIB
header img
Ilham Romadhona, berhasil menerbitkan novel berjudul “Langit Tanpa Bintang” yang kini telah resmi memiliki International Standard Book Number (ISBN). Foto iNewsSurabaya/saipul

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Semangat literasi di SMK Dr Soetomo Surabaya (Smekdors) semakin berbuah manis. Salah satu siswanya, Ilham Romadhona, berhasil menerbitkan novel berjudul “Langit Tanpa Bintang” yang kini telah resmi memiliki International Standard Book Number (ISBN).

Novel setebal 149 halaman itu tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga simbol berkembangnya budaya literasi di lingkungan sekolah. Kepala Smekdors, Juliantono Hadi atau yang akrab disapa Abah Anton, menyebut karya tersebut merupakan bentuk nyata dari program literasi yang ditekankan sekolah.

“Kami ingin literasi bukan sekadar membaca, tetapi juga menghasilkan karya. Alhamdulillah, buku ini bahkan sudah masuk dalam koleksi perpustakaan milik Pemkot Surabaya,” ujar Abah Anton, Selasa (19/8/2025).

Sebelum Langit Tanpa Bintang, Smekdors sudah memiliki dua buku siswa yang ber-ISBN, yaitu kumpulan cerpen “Dunia Mimpi” (2016) dan novel “Tak Seindah Surgamu”. Kehadiran karya terbaru Ilham pun menambah daftar prestasi literasi sekolah tersebut.

Untuk mendukung kreativitas menulis siswa, sekolah juga membentuk Klub Literasi yang beranggotakan 25 pelajar. Melalui wadah ini, mereka bebas mengembangkan ide, imajinasi, hingga pengalaman pribadi yang kemudian bisa dibukukan menjadi antologi atau novel.

Ilham sendiri menuturkan bahwa novel Langit Tanpa Bintang berisi kumpulan kata-kata motivasi yang ia dedikasikan untuk generasi Z. Menurutnya, pendekatan ini berbeda dari novel kebanyakan yang biasanya berbentuk cerita fiksi.

“Buku ini bukti kecil kalau generasi muda bisa berkarya. Saya menulisnya sambil sekolah dan magang dalam waktu tiga bulan,” ungkap siswa kelas XII jurusan Produksi Siaran Program Televisi (PSPT) itu.

Proses penulisan novel ini terinspirasi dari kakak kelasnya yang juga pernah menerbitkan buku. Setelah rampung, Ilham berhasil mencetak 20 eksemplar melalui penerbit Detak Pustaka dan langsung ditawarkan ke Perpustakaan Kota Surabaya.

Menariknya, seluruh biaya penerbitan ditanggung sendiri oleh Ilham. Uang yang ia dapat dari pekerjaan sampingan sebagai fotografer freelance digunakan untuk membiayai proses cetak. Meski sempat mengalami kesulitan mencari inspirasi, ia berhasil menyelesaikan naskah dengan penuh dedikasi.

“Saya berencana menulis lagi, mungkin kali ini novel cerita. Semoga bisa lebih berkembang,” tambahnya.

Sekolah pun turut mengapresiasi dengan membeli buku karya siswa untuk koleksi perpustakaan internal. Bahkan, Abah Anton membuka peluang adaptasi novel karya siswa ke dalam film, mengingat Smekdors juga memiliki jurusan perfilman.

Kisah Ilham membuktikan bahwa semangat literasi di kalangan pelajar Surabaya tidak hanya sebatas membaca, tetapi juga menghasilkan karya yang mampu menembus ranah publik.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut