Breaking News! Sumenep Darurat Campak, Penderita Capai 2.035 Orang, 17 Meninggal Dunia
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Kabupaten Sumenep, Madura tengah menghadapi situasi darurat kesehatan setelah kasus campak melonjak drastis dan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Berdasarkan data terbaru per 17–21 Agustus 2025, tercatat 2.035 kasus suspek campak dengan 17 orang meninggal dunia. Kasus ini tersebar di 26 kecamatan dan berpotensi meluas jika tidak segera ditangani.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa penanggulangan campak di Sumenep kini menjadi perhatian utama pemerintah. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sumenep, Dinas Kesehatan Jatim, serta Kementerian Kesehatan RI untuk melakukan langkah cepat.
“Alhamdulillah, kami sudah mengirimkan 9.825 botol vaksin MR (Measles Rubella) sebagai bagian dari Outbreak Response Immunization (ORI) di Sumenep,” ujar Khofifah, Jumat (22/8/2025).
Selain pengiriman vaksin, Pemprov Jatim juga menyiapkan sejumlah langkah strategis, di antaranya:
1. On the Job Training (OJT) bagi tenaga kesehatan di seluruh puskesmas terkait kajian epidemiologi KLB Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
2. Pertemuan lintas wilayah Madura Raya dan Surabaya Raya untuk menyusun dokumen kesepakatan pencegahan penyebaran campak ke daerah lain.
3. Rapat koordinasi terbatas bersama Kemenkes, WHO, Komite Ahli PD3I, serta Dinkes Sumenep guna menyusun rekomendasi teknis penanggulangan.
Khofifah menegaskan, keterlibatan daerah sekitar sangat penting agar penyebaran campak tidak meluas ke wilayah lain. “Bersamaan dengan pengamanan, kita langsung bergerak cepat memasifkan imunisasi terutama kepada anak-anak,” katanya.
Berdasarkan kajian epidemiologi, program ORI akan dilaksanakan di 26 puskesmas di Sumenep mulai 25 Agustus hingga 14 September 2025. Sasaran utama adalah anak usia 9 bulan hingga 6 tahun dengan pemberian satu dosis vaksin MR, tanpa memperhitungkan riwayat imunisasi sebelumnya.
Setelah ORI selesai, pemerintah akan melanjutkan dengan imunisasi kejar bagi anak-anak yang belum mendapatkan vaksin campak lengkap sesuai usianya.
Khofifah juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya campak. “Target ORI minimal 95 persen agar terbentuk herd immunity dan anak-anak terlindungi dari risiko komplikasi campak,” tegasnya.
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan virus dan mudah menyebar melalui percikan ludah saat batuk atau bersin. Tingkat penularannya sangat tinggi dengan angka reproduksi (R0) 17–18, artinya satu penderita bisa menularkan ke 17–18 orang di sekitarnya.
Editor : Arif Ardliyanto