Akademisi dan Mahasiswa Dampingi UMKM Kuliner, Warung Bu Susi Kini Go Digital Omzet Langsung Naik
Selain itu, mahasiswa UWP juga dilibatkan dalam perancangan konten digital, branding, serta dokumentasi kegiatan. Langkah ini sekaligus menjadi implementasi konsep Kampus Berdampak dan mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.
Dari rangkaian kegiatan tersebut, mitra UMKM kini berhasil memasarkan sambal pecel siap saji dengan kemasan menarik dan identitas merek yang lebih kuat. “Omzet penjualan sambal pecel meningkat hingga 30% setelah adanya strategi pemasaran digital,” jelas Yurilla Endah Muliatie, SS., S.E., MM., anggota tim PPM UWP.

Selain peningkatan omzet, UMKM ini juga mendapatkan luaran penting berupa modul SOP produksi, desain label produk, akun promosi digital aktif, dokumentasi video kegiatan, artikel ilmiah, hingga pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas desain kemasan.
Susi, pemilik warung nasi, mengaku sangat terbantu dengan pendampingan dari UWP. Ia kini mulai percaya diri memasarkan produk secara online. “Saya sangat senang bisa belajar pemasaran digital. Hasilnya benar-benar terasa bagi usaha saya,” ungkapnya.
Menurut tim dosen, program ini diharapkan menjadi model pemberdayaan UMKM kuliner berbasis kearifan lokal. Konsep yang diterapkan tidak hanya fokus pada inovasi produk dan digitalisasi pemasaran, tetapi juga menekankan keberlanjutan usaha melalui pemanfaatan sumber daya lokal.
Dengan dukungan akademisi, UMKM di Mojokerto kini tidak hanya bertahan, tetapi juga siap berkembang lebih luas, bahkan menembus pasar luar kota.
Editor : Arif Ardliyanto