Pesan Penting Gubernur Pada Warga Jatim, Budayakan Saring Sebelum Sharing
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Memperingati Hari Literasi Internasional 2025, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk memperkuat budaya literasi, terutama di era digital. Ia menekankan pentingnya kebiasaan saring sebelum sharing sebagai bentuk sikap bijak dalam menghadapi derasnya arus informasi.
“Literasi bukan sekadar membaca dan menulis, tapi juga kemampuan menyaring informasi sebelum membagikannya. Mari kita pilah terlebih dahulu apa yang kita terima agar tidak salah kaprah,” ujar Khofifah, Senin (8/9/2025).
Tema Hari Literasi Internasional tahun ini, Promoting Literacy in the Digital Era, menurut Khofifah selaras dengan tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini. Digitalisasi telah mengubah cara belajar, bekerja, hingga bersosialisasi, sekaligus membawa dampak positif maupun negatif.
“Di satu sisi, perangkat digital membuka peluang lebih luas untuk belajar. Namun di sisi lain, juga berpotensi melahirkan marjinalisasi ganda, baik terhadap literasi tradisional maupun literasi digital itu sendiri. Ini harus menjadi perhatian bersama,” tegasnya.
Khofifah mengingatkan, derasnya informasi yang menyebar di dunia maya, apalagi ditambah dengan kecanggihan teknologi Artificial Intelligence (AI), menuntut masyarakat lebih cermat dalam menyerap informasi.
“Jangan hanya memahami secara tekstual, tapi juga kontekstual. Informasi yang masif ini sering bercampur dengan hoaks, ujaran kebencian, hingga provokasi. Maka, kemampuan melakukan filtering sangat penting agar kita tidak mudah terjebak,” jelasnya.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan kebanggaannya atas capaian literasi di Jawa Timur. Berdasarkan data 2024, Nilai Tingkat Gemar Membaca (TGM) masyarakat Jatim mencapai 77,15 atau kategori tinggi. Sementara Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) berada di angka 78,60, masuk kategori sedang.
“Angka ini membuktikan bahwa masyarakat Jatim memiliki semangat tinggi dalam membaca. Tinggal bagaimana kita menguatkan aspek literasi digital agar masyarakat mampu memanfaatkan informasi secara bijak,” tambahnya.
Menutup pesannya, Khofifah kembali mengajak seluruh lapisan masyarakat Jawa Timur agar menjadikan literasi digital sebagai keterampilan dasar.
“Literasi di era digital bukan hanya soal membaca dan menulis, tapi juga bagaimana kita memahami, mengolah, dan memanfaatkan informasi dengan tepat. Mari budayakan saring before sharing dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto