Kasus Campak di Pamekasan Melonjak, Ini Penyebab yang Ditemukan
Sebaran kasus meliputi 13 kecamatan. Tiga wilayah dengan jumlah suspek tertinggi adalah Proppo (79 kasus), Tlanakan (57 kasus), dan Pademawu (56 kasus).
Meski beberapa kecamatan seperti Batu Marmar, Pakong, dan Pademawu mencatat cakupan imunisasi di atas 60 persen, secara keseluruhan capaian baru mencapai 57,14 persen. Angka ini masih jauh dari target minimal 90 persen.
Untuk memutus rantai penularan, pemerintah daerah bersama UNICEF dan Kementerian Kesehatan akan menggelar imunisasi tambahan campak-rubella pada 15–27 September 2025. Program ini menyasar lebih dari 58 ribu anak usia 9 bulan hingga di bawah 7 tahun.
Selain imunisasi massal, langkah lain yang ditempuh adalah surveilans aktif, deteksi dini, serta edukasi kesehatan di masyarakat. Pemantauan kasus dilakukan berjenjang mulai dari puskesmas, rumah sakit, hingga laporan warga.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jatim, Drg Sulvy Angraeni M.Kes, menilai upaya surveilans aktif di Pamekasan patut diapresiasi. “Dengan pemantauan terus-menerus, kasus bisa terdeteksi lebih cepat sehingga penanganannya lebih efektif,” ujarnya.
Namun ia juga menyoroti faktor gizi buruk yang memperburuk kondisi pasien. Dari lima kasus kematian, empat di antaranya belum pernah diimunisasi, sementara satu bayi meninggal karena belum cukup umur untuk menerima vaksin.
Perwakilan UNICEF Indonesia, Dr Armunanto, MPH, menegaskan penanganan kasus campak tidak bisa hanya mengandalkan Dinas Kesehatan. Menurutnya, lintas sektor perlu turun tangan agar kasus tidak semakin meluas.
“Pandemi Covid-19 sempat mengganggu layanan imunisasi. Kini kita menghadapi dampaknya dengan meningkatnya kasus campak di berbagai daerah, termasuk Madura,” jelasnya.
Armunanto menambahkan, UNICEF bersama pemerintah daerah berkomitmen mendukung penuh upaya imunisasi tambahan serta edukasi masyarakat. “Anak-anak yang sehat tidak boleh jatuh sakit, apalagi sampai meninggal hanya karena penyakit yang bisa dicegah,” tegasnya.
Editor : Arif Ardliyanto