get app
inews
Aa Text
Read Next : Transformasi Ekonomi Sumenep: Keberhasilan Achmad Fauzi Terlihat, Pariwisata dan UMKM Menonjol

Jawa Timur Jadi Pusat Kewirausahaan Nasional, BPS Catat UMKM Sumbang 59,18% PDRB

Sabtu, 13 September 2025 | 12:58 WIB
header img
Ajang Kewirausahaan Nasional Lahirkan Inovator dari Jawa Timur. Foto iNewsSurabaya/hendro

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Program Diplomat Success Challenge (DSC) kembali hadir di tahun ke-16, Kamis (11/9/2025). Ajang kompetisi dan inkubasi wirausaha terbesar di Indonesia ini bukan sekadar wadah adu ide bisnis, melainkan ruang kolaborasi bagi pelaku usaha untuk menghadirkan inovasi berkelanjutan melalui ekosistem Diplomat Entrepreneur Network (DEN).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga kuartal IV tahun 2024 terdapat lebih dari 1,5 juta UMKM di Jawa Timur. Kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 59,18 persen, menegaskan posisi Jawa Timur sebagai motor penggerak ekonomi kreatif dan kewirausahaan nasional.

“Angka kontribusi UMKM ini menjadi bukti bahwa Jawa Timur tidak hanya kuat dalam sektor perdagangan dan industri, tetapi juga dalam inovasi berbasis komunitas wirausaha,” tulis laporan BPS.

Selama lebih dari satu dekade, DSC melahirkan wirausaha inspiratif dari Jawa Timur yang kini berkembang menjadi pelaku usaha dengan daya saing nasional hingga internasional. Beberapa contoh finalis yang sukses di antaranya: Yessie Natasia (DSC 2022) – Founder YORRI Eatery, menghadirkan dessert rendah kalori berbasis nabati. Usaha ini lahir dari kebutuhan makanan sehat dan kini mengedepankan keberlanjutan dalam pengembangan bisnis.

Alvon Yulius (DSC 2018) – Mendirikan Avara Custom, produsen In Ear Monitor (IEM) berbasis cetak 3D. Produk ini awalnya hanya tersedia impor dengan harga tinggi, kini mampu bersaing secara kualitas sekaligus memanfaatkan limbah kayu jati, dan Syukriatun Niamah (DSC 2024) – Founder Robries, produsen furnitur dari sampah plastik yang diolah menjadi Robries Polymer Sheet (RPS). Hingga 2025, Robries telah mengolah 198 ton sampah plastik menjadi lebih dari 27 ribu produk dengan pasar yang merambah Asia Tenggara dan Eropa. 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut