get app
inews
Aa Text
Read Next : Politis Muda Ini Dukung Jam Malam untuk Anak, Langkah Nyata Lindungi Generasi Muda Surabaya

Dinyatakan Lulus, Siswi SMA di Surabaya Terancam Tak Terima Ijazah Asli, DPRD Lakukan Hal Ini!

Rabu, 17 September 2025 | 21:28 WIB
header img
DPRD Kota Surabaya juga Sekretaris Fraksi Partai Gerindra, Azhar Kahfi, turun tangan melakukan advokasi pada siswi karena ijazahnya tak bisa keluar dari Sekolah. Foto iNewsSurabaya/trisna

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Seorang siswi SMA di Surabaya, sebut saja AN terancam tidak bisa memperoleh ijazah aslinya meski sudah dinyatakan lulus. Hal ini disebabkan masih adanya tunggakan biaya sekolah sebesar Rp3,1 juta di SMA Tanwir Surabaya.

Kasus tersebut langsung menyita perhatian publik dan mendapat respons cepat dari DPRD Kota Surabaya. Sekretaris Fraksi Partai Gerindra, Azhar Kahfi, turun tangan melakukan advokasi sejak Senin hingga Selasa (15–16/9/2024).

Pada kunjungan pertama, Azhar gagal bertemu dengan pihak sekolah. Namun, pada pertemuan kedua, ia akhirnya bertatap muka dengan Kepala SMA Tanwir Surabaya, Yuni. Pihak sekolah menegaskan bahwa ijazah asli tidak akan diberikan selama tunggakan biaya belum diselesaikan.

“Meski ada subsidi, sekolah hanya bisa menyerahkan fotokopi ijazah legalisir. Ijazah asli baru bisa diserahkan setelah tunggakan dilunasi,” jelas Yuni.

Azhar menilai kebijakan tersebut menyalahi aturan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Sekjen Kemendikbudristek Nomor 1 Tahun 2022 serta Permendikbud Nomor 58 Tahun 2024, sekolah tidak diperbolehkan menahan ijazah siswa dengan alasan apa pun, termasuk karena tunggakan biaya pendidikan.

“Meskipun sekolah swasta mengandalkan iuran siswa, ijazah bukan alat untuk memaksa orang tua melunasi tunggakan,” tegas Azhar. 

Berdasarkan data BPS Jawa Timur 2023, angka kemiskinan di Kota Surabaya mencapai 4,2 persen atau sekitar 122.400 jiwa. Kondisi ini membuat sebagian keluarga kesulitan memenuhi biaya pendidikan anak. 

Tak jarang, penahanan ijazah masih terjadi di sekolah-sekolah swasta, meski pemerintah telah menyediakan bantuan seperti PIP, KIP, hingga Beasiswa Pemuda Tangguh.

Azhar memastikan akan mengawal kasus Aini hingga selesai. “Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Surabaya agar hak pendidikan Aini tetap terjamin. Tidak boleh ada lagi siswa Surabaya yang ditahan ijazahnya,” ujarnya.

Selain itu, Azhar juga membuka peluang solusi lewat program Orang Tua Asuh.

“Saya siap menjadi Orang Tua Asuh bagi siswa yang kesulitan menebus ijazah. Jangan sampai masa depan anak terhambat hanya karena masalah ekonomi,” tambahnya.

Politisi muda dengan tagline ‘Aku Koncomu’ itu mengaku sering mendapat aduan serupa saat masa reses. Ia bahkan berencana membawa persoalan ini ke sidang paripurna DPRD Surabaya untuk memperkuat pengawasan implementasi aturan pendidikan di sekolah.

“Diperlukan kerja sama antara sekolah, pemerintah, dan DPRD agar tidak ada lagi siswa yang kehilangan hak atas ijazahnya hanya karena tunggakan biaya,” pungkasnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut