Universitas Berkelas Dunia Butuh Pemimpin yang Punya Nyali, Bukan Sekadar Visi Belaka
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Di era globalisasi dan percepatan teknologi, wacana “World Class University” (WCU) semakin sering terdengar di ruang-ruang akademik. Banyak perguruan tinggi berlomba menempelkan label ini sebagai identitas kebanggaan. Namun, mari kita jujur: WCU bukan sekadar jargon di baliho atau visi manis di dokumen strategis. Kualitas berkelas dunia hanya bisa lahir dari kepemimpinan yang punya nyali untuk berubah.
Masalahnya, tidak sedikit pemimpin perguruan tinggi yang justru terjebak dalam zona nyaman. Mereka pandai merangkai kata, tetapi ragu mengambil langkah berisiko. Padahal tanpa keberanian, strategi hanyalah kertas indah yang berdebu di rak arsip.
Prof. Dr. Thomas Suyatno, Ketua Umum ABP-PTSI, pernah menegaskan bahwa membangun WCU butuh visi tajam, tata kelola inovatif, dan komitmen terhadap mutu pendidikan, penelitian, serta pengabdian masyarakat. Tapi mari kita garis bawahi: semua itu akan mandek jika pemimpin kampus takut mengambil risiko.
Keberanian di sini bukan sekadar soal retorika. Ia nyata dalam keputusan strategis: berani mengalokasikan anggaran lebih untuk riset, berani mendorong dosen menembus jurnal internasional, berani merombak sistem manajemen yang usang, berani membuka pintu kolaborasi akademik global. Tanpa langkah-langkah konkret itu, mutu kampus hanya akan stagnan.
Editor : Arif Ardliyanto