get app
inews
Aa Text
Read Next : Gubernur Khofifah Resmikan Huntara untuk Korban Tanah Gerak di Trenggalek

Harga Tomat Anjlok, Khofifah Minta Bupati dan Wali Kota Serap Hasil Panen

Sabtu, 27 September 2025 | 08:13 WIB
header img
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh bupati dan wali kota di Jatim menyerap langsung hasil panen tomat petani di daerah masing-masing untuk stabilisasi harga.

MADIUN - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh bupati dan wali kota di Jatim menyerap langsung hasil panen tomat petani di daerah masing-masing untuk stabilisasi harga.

Menurutnya, komoditas yang menyebabkan deflasi di 14 Kabupaten/ Kota di Jatim itu adalah tomat. Saat ini tomat di Jatim over supply atau kelebihan pasokan

“Kalau dulu ada over supply cabai, saya juga minta mereka serap cabai. Sekarang saatnya ikut menyerap tomat agar harga kembali normal," ujarnya saat melakukan penyerapan 1,3 ton tomat di Desa Kare, Kabupaten Madiun, Jumat (26/9/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jatim mengalami deflasi bulanan (m-to-m) 0,10 persen pada Agustus 2025, dari 108,76 pada Juli menjadi 108,65. Dari 14 kabupaten/kota yang mengalami deflasi, tomat tercatat sebagai penyumbang utama akibat harga di tingkat petani anjlok hingga Rp2.000/kg karena over supply.

"Kalau bupati/wali kota ikut serap tomat di masing-masing daerah, maka harganya akan segera Normal kembali," kata Khofifah.

Dalam penyerapan di Desa Kare, Khofifah membeli tomat dari petani dengan harga Rp4.000/kg, jauh di atas harga lahan saat ini Rp2.000/kg. Langkah ini diharapkan mampu mendorong penetrasi harga sekaligus memberi semangat petani.

"Sekarang kasusnya tomat. Dari hasil identifikasi, tomat di desa Kare hari ini yang siap dipanen mencapai sekitar 1,3 ton. Kalau di lahan harga Rp2.000/kg, saya serap Rp4.000/kg,” tegas Khofifah.

Suyatno, salah satu penggerak petani handal di Desa Kare, Kabupaten Madiun, mengaku para petani sangat merasakan dampak jatuhnya harga tomat dalam dua bulan terakhir.

"Bulan Juni harga tomat masih Rp5.000/kg, tapi Agustus turun drastis jadi Rp2.000/kg Ini terjadi karena banyak petani menanam secara bersamaan sehingga panennya juga serentak. Tomat melimpah, tapi daya serap pasar terbatas, akhirnya harga jatuh,” ungkap Suyatno. 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut