Waspada Henti Jantung, Dokter Ingatkan Perbedaan dengan Serangan Jantung dan Cara Menanganinya!
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Kesehatan jantung menjadi salah satu kunci utama untuk menjaga kualitas hidup. Peringatan Hari Jantung Sedunia 29 September diperingati sebagai momentum penting untuk mengingatkan masyarakat agar lebih peduli terhadap organ vital ini.
Dokter Spesialis Jantung RS Premier Surabaya, dr. Christian Pramudita, Sp.JP, menjelaskan bahwa salah satu kondisi paling berbahaya adalah henti jantung. Kondisi darurat medis ini terjadi ketika jantung berhenti berdetak, sehingga darah tidak lagi mengalir ke seluruh tubuh.
“Seringkali orang salah mengartikan henti jantung dengan serangan jantung. Padahal, keduanya berbeda. Serangan jantung terjadi karena penyumbatan pada pembuluh darah koroner, sementara henti jantung adalah berhentinya fungsi pompa jantung. Serangan jantung memang bisa memicu henti jantung, tapi bukan berarti sama,” jelas dr. Christian.
Dr. Christian menyebut ada tiga tanda penting yang perlu dikenali masyarakat agar dapat segera mengambil tindakan penyelamatan:
1. Tidak sadar – korban tidak merespons meski dipanggil atau diguncang keras.
2. Tidak bernapas – tidak ada gerakan dada maupun hembusan napas.
3. Tidak ada denyut nadi – nadi tidak teraba di leher (karotis) atau pergelangan tangan.
Jika gejala ini terlihat, korban dikategorikan mengalami henti jantung.
Editor : Arif Ardliyanto