Hidupkan Kembali Lagu Anak, 283 Guru di Surabaya Dibekali Cara Ciptakan Lagu yang Menarik
Perwakilan KILA, Dhenok Bientarno, menegaskan bahwa kegiatan di Surabaya merupakan lanjutan dari lomba cipta lagu dan lomba menyanyi yang digelar sejak 2020.
“Workshop ini menjadi ajang sosialisasi sekaligus wadah bagi guru untuk belajar mencipta. Tujuan utama kami adalah mengembalikan tradisi anak-anak bernyanyi lagu sesuai usia mereka, bukan justru menghafal lagu dewasa,” katanya.

Kepala Bidang SD Dispendik Surabaya, Mohammad Sufyan, menyambut baik pelaksanaan workshop ini. Menurutnya, kegiatan tersebut mendorong guru untuk lebih percaya diri berkarya.
“Banyak guru sebenarnya sudah menulis lagu. Dengan adanya KILA, karya mereka bisa dilombakan, dipoles, dan dikemas lebih menarik. Harapannya bisa menjadi pionir bagi sekolah-sekolah lain,” ujarnya.
Sebagai puncak rangkaian, KILA akan menggelar Pentas Lagu Anak bertajuk “Sahabat Dolanan” di Balai Pemuda Surabaya. Acara ini menghadirkan paduan suara dari sejumlah sekolah serta penampilan Duta KILA, seperti Theo, Saka, Alisha, Angel, Nikeisha, Shelomita, Mikael, Aiko, Krissan, hingga Shabiyya.
Mereka akan membawakan karya-karya terbaik dari lomba cipta lagu KILA periode 2020–2025, menghadirkan nuansa meriah sekaligus mendidik.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan KILA sebagai gerakan nasional untuk menghidupkan kembali lagu anak.
“Melalui KILA, kami ingin menghadirkan lagu-lagu bermakna, mendidik, dan membentuk karakter anak Indonesia,” tegasnya.
Editor : Arif Ardliyanto