get app
inews
Aa Text
Read Next : Jawa Timur Pamer Prestasi, Ingin Siswa SMA dan SMK Kuasai Pemanfaatan AI untuk Pendidikan

390.186 Siswa SMA-SMK Sederajat di Jawa Timur Ikuti TKA 2025

Senin, 03 November 2025 | 10:25 WIB
header img
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan hari pertama TKA di SMAN 6 Surabaya.

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tes Kemampuan Akademik (TKA) siswa jenjang SMA sederajat seluruh Indonesia digelar mulai hari ini. Di Jawa Timur, TKA diikuti sebanyak 390.186 siswa. 

Sedangkan secara nasional, jumlah peserta TKA sebanyak 3.518.167 siswa kelas XII dari 43.918 satuan pendidikan mengikuti tes pengganti Ujian Nasional (UN) tersebut. Rinciannya, siswa SMA sebanyak 1,75 juta peserta, disusul SMK 1,59 juta, dan Madrasah Aliyah sekitar 506 ribu peserta. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri meninjau pelaksanaan hari pertama TKA di SMAN 6 Surabaya, Senin (3/11/2025). Peninjauan berlangsung tertutup, diikuti dengan pemantauan kesiapan sarana dan kondisi siswa yang sedang mengikuti ujian.

Di SMAN 6 Surabaya, tercatat 306 siswa kelas XII mengikuti tes. Secara keseluruhan, pelaksanaan TKA di Jawa Timur diikuti oleh 390.186 siswa, termasuk peserta Paket C. Ujian ini berlangsung serentak di 4.323 satuan pendidikan.

Khofifah mengatakan,  TKA ini memiliki peran penting dalam proses penerimaan perguruan tinggi negeri. Meski tidak menentukan kelulusan sekolah, nilai TKA menjadi indikator utama pada jalur prestasi (non-tes) di perguruan tinggi.

Ia menjelaskan bahwa hasil TKA dapat menjadi pertimbangan utama siswa yang menargetkan kampus tertentu. Karena itu, kesiapan mental hingga dukungan orang tua dan sekolah turut berperan besar.

Selain kesiapan akademik, Khofifah juga memastikan ketersediaan suplai listrik selama pelaksanaan ujian. Ia meminta PLN untuk berjaga di sekolah-sekolah. “PLN juga harus hadir untuk memastikan pasokan listrik aman,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, pelaksanaan TKA tidak mendadak. Sosialisasi dan simulasi sudah berjalan sejak jauh hari melalui gladi bersih hingga tes latihan yang dilakukan di berbagai sekolah. “Kami sudah keliling ke banyak sekolah. Rata-rata anak-anak menyambut sangat luar biasa,” tegasnya.

TKA sendiri tidak menentukan kelulusan siswa, namun menjadi salah satu indikator seleksi jalur prestasi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Aries menjelaskan, selama ini rapor sering dijadikan acuan utama dalam seleksi masuk perguruan tinggi, namun tidak selalu mencerminkan kemampuan akademik yang sebenarnya. 

“Ukuran rapor itu banyak faktor. Dulu Pak Menteri bilang, banyak sedekah nilai. TKA ini membuat kemampuan anak terlihat berdasarkan kompetensi yang mereka miliki,” katanya.

Menurut Aries, TKA dapat menjadi gambaran perjalanan belajar siswa sejak kelas X hingga XII. Hasil tes tersebut akan digunakan untuk memetakan daerah atau sekolah mana yang perlu penguatan pembelajaran. “Kalau memang perlu ditingkatkan, ya kita tingkatkan. Dari hasil TKA ini kita tahu kompetensi mana yang harus ditambah,” tambahnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut