Operasi Zebra Semeru 2025, Kecelakaan Banyak Terjadi di Jam Kerja dan Kawasan Permukiman
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Polda Jawa Timur (Jatim) menggelar Operasi Zebra Semeru 2025 selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025 di seluruh wilayah Jatim. Kegiatan ini sebagai bagian dari rangkaian menjelang Operasi Lilin Natal dan Tahun Baru.
Operasi ini digelar serentak bersama seluruh Polda di Indonesia. Operasi Zebra menjadi tahap penting sebelum pelaksanaan Operasi Lilin, dengan total 447 personel dari Polda hingga Polres jajaran diterjunkan.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Saktiadi, yang menyebutkan bahwa, hasil Analisa dan Evaluasi (Anev) dihari pertama pada Operasi Zebra Semeru 2025, baik Ditlantas Polda Jatim maupun Polres/ta jajaran, fatalitas kecelakaan lalu lintas nihil di Jatim.
“Namun ada beberapa kejadian kecelakaan lalu lintas yang masih didominasi usia antara 15 - 18 tahun. Seringnya terjadi kecelakaan disebabkan kendaraan khususnya roda dua yang mendahului atau berbelok tanpa melihat situasi di jalan” jelas Iwan Saktiadi, Selasa (18/11/2025).
Selain itu, kecelakaan lalu lintas di jalan seringkali melibatkan sepeda motor atau roda dua. Dan untuk waktu lebih banyak terjadi di jam jam kerja mulai pukul 06.00 - 12.00 WIB. Selain itu lakalantas sering kali juga terjadi di kawasan permukiman.
“Kami berharap masyarakat, untuk kesadarannya saat dijalan agar lebih tertib berlalulintas yang aman dan selamat agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain,” harapnya.
Sementara Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jatim, AKBP Edith Yuswo Widodo, mengatakan bahwa, selama operasi pihaknya meluncurkan inovasi berhadiah dengan memberikan reward bagi pengguna jalan yang tertib berlalu lintas di jalan.
Tujuan dari inovasi ini salah satunya adalah menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas. Polisi juga, kata dia, bukan hanya menindak tetapi memberikan apresiasi kepada masyarakat.
“Kami ingin mengubah pola pikir masyarakat. Penertiban bukan hanya soal pelanggaran, tetapi juga soal apresiasi bagi mereka yang sudah patuh,” jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto