get app
inews
Aa Text
Read Next : Samco Farma Perkuat Sinergi dengan Mitra Apotek di Jawa Timur

Pemprov Jatim Kejar Target Prevalensi Stunting 13,36 Persen di Tahun 2029

Rabu, 19 November 2025 | 12:29 WIB
header img
Ilustrasi stunting. (Foto/ist).

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 capaian stunting di Jawa Timur (Jatim) sebesar 14,7 persen lebih rendah dibanding prevalensi stunting nasional yang berada di angka 19,8 persen.

"Prevalensi stunting Jatim sudah mencapai target dan lebih rendah dibanding nasional. Namun, tetap perlu percepatan untuk mencapai target RPJMD Jatim sebesar 13,36 persen di tahun 2029 mendatang," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Rabu (19/11/2025).

Berbagai intervensi pencegahan stunting terus dijalankan oleh Pemprov Jatim baik intervensi secara spesifik meliputi skrining anemia remaja putri, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) remaja putri, pemeriksaan kehamilan/Antenatal Care (ANC), pemberian TTD ibu hamil (bumil), ASI eksklusif, PMT bumil dan balita, Imunisasi dasar lengkap.

Selain itu, intervensi sensitif juga diberikan meliputi terpenuhinya sanitasi, air bersih, edukasi gizi keluarga, dan peningkatan ekonomi rumah tangga.

“Yang penting bukan hanya mengejar target penurunan, tetapi memastikan konsistensi dalam pelaksanaan seluruh program. Konsistensi inilah yang akan menentukan apakah upaya kita benar-benar berdampak,” ujar Khofifah. 

Khofifah juga menegaskan intervensi harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, baik sebelum kelahiran maupun setelah anak lahir. Termasuk pemantauan berbasis data individual.

“Pendekatan by name by address harus terus diperkuat. Pengukuran rutin di Posyandu, pendampingan ibu hamil, dan pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri juga wajib diperkuat dan berjalan berkelanjutan,” jelasnya.

Menurutnya, stunting menjadi konsen persoalan yang terus ditangani secara simultan bersama seluruh stakeholder dan lintas sektor di Jatim. Upaya tersebut tidak bisa dibebankan hanya kepada satu perangkat daerah, seperti Dinas Kesehatan saja.

"Kami di Jatim terus melakukan upaya secara terintegrasi melalui kolaborasi lintas sektor di tingkat provinsi, kabupaten, dan desa," kata  Khofifah.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut