Riset Ungkap Hujan Mikroplastik di Surabaya Berbahaya, Ini Daftar Lokasi Tercemar Paling Parah
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Temuan mengejutkan dari riset kolaboratif Ecoton, Jejak Gen Z Jatim, GrowGreen, dan River Warrior (11–14 November 2025) menunjukkan bahwa air hujan di Surabaya mengandung mikroplastik di semua titik pemantauan. Konsentrasi tertinggi terdapat di Pakis Gelora (356 partikel mikroplastik per liter) dan Tanjung Perak (309 PM/L).
Menurut para peneliti, jenis mikroplastik yang paling dominan adalah fiber atau serat plastik, yang diyakini berasal dari pembakaran sampah plastik, gesekan ban kendaraan dengan aspal jalan, limbah sampah timbunan, hingga kegiatan mencuci dan menjemur pakaian sintetis. Sumber lainnya juga bisa berasal dari awan yang mengandung partikel plastik dari laut uap air laut yang membawa mikroplastik kemudian mengembun dan jatuh sebagai hujan.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengeluarkan seruan tegas kepada masyarakat: hentikan membakar sampah dan kurangi penggunaan plastik sekali pakai.
“Kalau hujan mikroplastik itu kan terkait dengan sampah … kalau ada tetangga membakar plastik atau sampah, ya dilarang.” katanya.
Menurutnya, menjaga lingkungan saat ini adalah investasi besar bagi masa depan anak cucu. “Ini dampaknya akan ke anak cucu kita, maka penggunaan plastik harus dikurangi.” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto