get app
inews
Aa Text
Read Next : PBNU Agendakan Harlah 1 Abad dan Munas Alim Ulama, Persiapan Muktamar ke-35 Dimulai

Cholil Nafis: Konflik PBNU Dipicu Indikasi Penetrasi Zionis, Isu Tambang Hanya Persepsi Luar

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:27 WIB
header img
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Muhammad Cholil Nafis. Foto: Dok

JAKARTA, iNewsSurabaya.id  – Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Muhammad Cholil Nafis, menyatakan bahwa konflik internal yang terjadi di tubuh PBNU berakar pada indikasi adanya penetrasi zionis. Menurut Cholil Nafis, hal ini merupakan isu utama yang dapat merusak kredibilitas dan nama baik organisasi.

"Sebagaimana dari awal konsen dari Pengurus Besar, dari Syuriyah PBNU, lebih pada pertama, indikasi adanya penetrasi zionis di PBNU. Itu yang utama. Sehingga persepsi ini akan merusak terhadap kredibilitas dan nama baiknya PBNU," ujar Cholil Nafis di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, pada Sabtu (13/12/2025).

Cholil Nafis menyinggung kontroversi yang melibatkan pemimpin tertinggi NU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Di tengah adanya genosida dan seruan Masyayikh NU untuk berpihak pada Palestina, Gus Yahya justru mengundang tokoh zionis, Peter Berkowitz, dalam sebuah agenda PBNU.

Ia mengungkapkan bahwa Rais Aam sejatinya telah memperingatkan Gus Yahya untuk mengundang tokoh Islam kontemporer yang tenang dari Timur Tengah. Namun, peringatan ini disebut tidak dilaksanakan. "Di tengah adanya genosida, kemudian perhatian yang paling tinggi di NU, itu menjadi pimpinan NU, lalu mengundang dari Zionis," tambahnya.

Selain masalah indikasi zionisme, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga menyoroti adanya masalah tata kelola keorganisasian di bawah kepemimpinan Gus Yahya, termasuk kurangnya harmoni kepengurusan dan beberapa cabang yang belum mendapat legalitas. Menurutnya, konsen utama Syuriyah adalah menjaga Ahlussunnah wal Jamaah dan misi Masyayikh, serta memastikan tata kelola organisasi dan keuangan berjalan baik.

Cholil Nafis menegaskan bahwa dua poin utama inilah—yaitu indikasi zionisme dan tata kelola organisasi—yang dituangkan dalam Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU. Ia menyebutkan bahwa isu lain yang belakangan santer terdengar, termasuk isu terkait pertambangan, hanyalah "bunga-bunga di luar saja" atau persepsi yang berkembang di publik.

"Yang lain berkenaan dengan tambang, nah itu adalah bunga-bunga di luar saja, persepsi di luar. Itu bukan menjadi persoalan pokok dalam pembahasan," tutup Cholil Nafis.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut