Sport Science Jadi Kunci Prestasi, Ini Strategi Baru KONI Jawa Timur
Aspek kesehatan atlet juga mendapat perhatian serius. Pemeriksaan medis berkala dan pendampingan tenaga profesional dilakukan sejak masa latihan hingga kompetisi. Bagi KONI Jawa Timur, menjaga kesehatan atlet berarti menjaga investasi jangka panjang olahraga daerah.
Tak kalah penting, jalur pendidikan tetap terbuka lebar bagi para atlet. Melalui kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur, atlet berprestasi mendapat akses beasiswa dan fleksibilitas akademik. Dengan demikian, karier olahraga tidak menjadi penghalang untuk berkembang secara intelektual dan profesional.
Kesadaran akan masa depan atlet purna tugas menjadi salah satu pembeda utama pola pembinaan KONI Jawa Timur. Program pelatihan keterampilan kerja, kewirausahaan, serta pendampingan transisi karier disiapkan agar atlet tetap mandiri dan berdaya saing setelah gantung sepatu.
Kepercayaan terhadap kepemimpinan Muhammad Nabil kembali menguat setelah ia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KONI Jawa Timur periode 2026–2030. Dukungan penuh dari KONI kabupaten/kota dan cabang olahraga mencerminkan soliditas organisasi serta keyakinan terhadap keberlanjutan program pembinaan yang telah berjalan.
Dengan tata kelola yang semakin modern dan pendekatan pembinaan yang berorientasi manusia, Jawa Timur terus menjadi lumbung atlet nasional. Model pembinaan berbasis sport science, pendidikan, dan kesejahteraan atlet menjadikan KONI Jawa Timur sebagai rujukan pengelolaan olahraga prestasi di tingkat provinsi.
Lebih dari sekadar torehan angka di papan klasemen, keberhasilan ini menyampaikan pesan penting: prestasi olahraga yang berkelanjutan hanya lahir dari sistem yang sehat, terencana, dan berpihak pada masa depan atlet.
Editor : Arif Ardliyanto