Heboh Kabar Mulyanto Nugroho Mundur dari Rektor Untag Surabaya, Belum Genap 6 Bulan Menjabat
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Dunia pendidikan tinggi di Surabaya dikejutkan oleh kabar mundurnya Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho. Keputusan tersebut datang secara tak terduga, mengingat masa kepemimpinannya pada periode ketiga bahkan belum genap berjalan enam bulan.
Pengunduran diri Prof. Nugroho sontak memunculkan tanda tanya di kalangan sivitas akademika maupun pihak eksternal kampus berjuluk Merah Putih itu. Banyak yang mengaku terkejut, sebab sang rektor masih terlihat aktif menjalankan tugas-tugas akademik hingga pertengahan Desember 2025.
Berdasarkan informasi internal kampus, pada 17 Desember 2025 Prof. Nugroho masih sempat menguji mahasiswa serta memimpin rapat evaluasi. Aktivitas tersebut membuat kabar pengunduran dirinya terasa semakin mendadak dan tak terduga.
Hingga kini, Prof. Mulyanto Nugroho memilih untuk tidak memberikan pernyataan terbuka terkait alasan mundur dari jabatan rektor. Saat dikonfirmasi awak media, dia enggan berkomentar mengenai keputusan tersebut.
Namun, Kepala Biro Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Abraham Ferry Rosando mengungkapkan bahwa pengunduran diri Prof. Nugroho dilatarbelakangi alasan personal.
“Beliau ingin lebih dekat dengan keluarga,” ujarnya singkat.
Penegasan juga disampaikan Wakil Rektor II Untag Surabaya, Supangat. Dia memastikan bahwa pengunduran diri Prof. Nugroho dilakukan secara sukarela dan bukan merupakan keputusan dari pihak yayasan.
“Iya benar, Pak Rektor mengundurkan diri. Bukan diberhentikan,” kata Supangat saat dikonfirmasi.
Menghadapi kekosongan pucuk pimpinan, pihak yayasan bergerak cepat untuk memastikan roda organisasi kampus tetap berjalan stabil. Wakil Rektor I Untag Surabaya, Harjo Seputro,l ditunjuk untuk melanjutkan kepemimpinan sekaligus meneruskan program-program strategis yang telah dirancang sebelumnya.
Menurut Supangat, Harjo Seputro dinilai memiliki kapasitas dan pengalaman yang memadai. Selama ini, ia juga berperan aktif mendampingi kepemimpinan rektor pada periode sebelumnya.
“Kami yakin Pak Harjo siap. Pengalamannya cukup dan beliau memahami arah kebijakan kampus,” ucapnya.
Pergantian kepemimpinan ini diharapkan tidak menghambat visi besar Untag Surabaya, terutama dalam memperluas jejaring akademik dan meningkatkan reputasi di tingkat internasional. Sebaliknya, transisi ini diharapkan membawa semangat baru dengan gaya kepemimpinan yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman.
Bagi Untag Surabaya, dinamika ini menjadi momentum refleksi sekaligus pembuktian bahwa institusi pendidikan mampu menjaga stabilitas, beradaptasi dengan perubahan, dan terus berinovasi demi kepentingan sivitas akademika serta masa depan generasi bangsa.
Editor : Arif Ardliyanto