get app
inews
Aa Text
Read Next : DPRD Surabaya Soroti Maraknya Praktik Prostitusi Berbasis Aplikasi

Konten Konflik Warga Marak, DPRD Surabaya Buka Peluang Panggil Armuji

Senin, 29 Desember 2025 | 12:47 WIB
header img
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji (kiri) saat menemui, Elina Widjajanti (tengah), nenek yang diusir dari rumahnya sendiri oleh oknum ormas. Foto : Surabaya.iNews.id/tangkapan layar akun instagram @ Armuji.

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Konten konflik warga, utamanya warga Surabaya, belakangan marak media sosial (medsos). Unggahan konten tersebut dianggap memperbesar persoalan dan merusak ketertiban Surabaya sebagai kota yang menjunjung kerukunan.

Hal itu disampaikan anggota Komisi A DPRD Surabaya Mohammad Saifuddin. Menurutnya, Surabaya bukan ruang bebas untuk adu domba antarwarga. Dia meminta semua pihak menghentikan narasi yang memicu kegaduhan dan perpecahan sosial.

“Selama konflik rakyat dijadikan konten di media sosial, konflik kecil akan membesar dan konflik besar makin menggunung. Stop mengadu domba karena Surabaya adalah kota teduh, bukan kota gaduh,” kata Saifuddin, Senin (29/12/2025), 

Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini mengingatkan, banyak persoalan besar di Surabaya tidak pernah selesai lewat konten media sosial. Menurut dia, penyelesaian konflik harus dilakukan melalui jalur hukum dan kewenangan pemerintah.

“Kasus penahanan ijazah itu bisa selesai karena mengedepankan hukum, bukan karena konten,” ucap legislator Demokrat ini. 

Saifuddin juga menyinggung kasus parkir di kawasan Petra Manyar yang sempat memicu protes warga. Dia menyebut penyelesaian akhirnya dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. 

“Pada akhirnya wali kota yang menyelesaikan semuanya. Terima kasih kepada wali kota, kadang beliau tidak ikut makan tapi dipaksa untuk cuci piring,” katanya.

Dia menambahkan, untuk mencegah konflik meluas dan mengganggu kondusifitas kota, Komisi A DPRD Surabaya akan melakukan kajian internal. 

Pihaknya membuka peluang pemanggilan pihak terkait agar persoalan tidak berkembang ke arah yang lebih luas, termasuk Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji atau Cak Ji. 

“Kami akan kaji di internal Komisi A dan jika dimungkinkan akan memanggil pihak-pihak terkait, termasuk wakil wali kota, agar konflik ini tidak melebar dan Surabaya tetap damai, guyub, dan rukun,” tutup Saifuddin. 

Diketahui belakangan ramai di medsos terkait beragam persoalan di Surabaya, mulai dari parkir liar, pencurian kendaraan bermotor hingga kasus pengusiran Elina Widjajanti (80) Warga Dukuh Kuwukan No.27 RT.005 RW.006, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya. 

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut