get app
inews
Aa Text
Read Next : Menikmati Segarnya Air Terjun Bantimurung

Tak Banyak yang Tahu, Surabaya Punya Wisata Mangrove dengan Sensasi Naik Perahu Susuri Pantai

Senin, 29 Desember 2025 | 14:31 WIB
header img
Wisata Mangrove Gunung Anyar Surabaya menawarkan pengalaman unik menyusuri sungai mangrove hingga muara pantai dan ramai dikunjungi saat libur akhir tahun. Foto Surabaya.iNews.id/arif

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Libur panjang akhir tahun 2025 membawa berkah tersendiri bagi sektor wisata alam di Kota Surabaya. Salah satu destinasi yang mencuri perhatian wisatawan adalah Wisata Mangrove Gunung Anyar, kawasan hijau di pesisir timur Surabaya yang menawarkan pengalaman berbeda: menyusuri sungai dengan perahu hingga langsung bertemu bibir pantai.

Sejak pagi, kawasan Kebun Raya Mangrove (KRM) Gunung Anyar tampak lebih ramai dari hari biasa. Antrean wisatawan terlihat di area dermaga kecil, menunggu giliran naik perahu wisata. Suasana rindang hutan mangrove, semilir angin, dan suara burung menjadi pelengkap pengalaman yang jarang ditemui di tengah kota besar.

“Wisata di sini luar biasa. Kita bisa masuk ke hutan mangrove, lalu ditutup dengan naik perahu menyusuri sungai sampai ke muara pantai,” ujar Caca, wisatawan asal Semarang, Jawa Tengah, yang mengaku baru pertama kali berkunjung ke Surabaya.


Wisata Mangrove Gunung Anyar Surabaya menawarkan pengalaman unik menyusuri sungai mangrove hingga muara pantai dan ramai dikunjungi saat libur akhir tahun. Foto Surabaya.iNews.id/arif

Sensasi serupa dirasakan Aira, wisatawan asal Sampang, Madura. Meski sempat merasa deg-degan saat perahu mulai melaju, ia justru menikmati perjalanan tersebut.

“Awalnya agak gemetar, tapi suasananya sejuk dan seru. Ini pengalaman yang tidak biasa,” tuturnya sambil tersenyum.

Tak sedikit pengunjung yang mengaku terkejut karena Surabaya ternyata menyimpan keindahan alam yang selama ini luput dari perhatian. Amanda, wisatawan asal Kediri, menyebut Mangrove Gunung Anyar sebagai ‘hidden gem’.

“Saya tidak menyangka Surabaya punya tempat sebagus ini. Rasanya seperti bukan di kota besar,” ucapnya.

Lonjakan kunjungan ini juga tercermin dari data resmi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPKP) Kota Surabaya. Sepanjang periode Januari hingga 21 Desember 2025, total pengunjung Kebun Raya Mangrove Surabaya di Gunung Anyar dan Wonorejo mencapai 86.021 orang.

Kepala DPKP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menjelaskan bahwa Kebun Raya Mangrove Surabaya mencakup wilayah Gunung Anyar, Medokan Sawah, dan Wonorejo dengan luas total sekitar 34 hektare. Kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat konservasi.

“Kebun Raya Mangrove Surabaya dikembangkan sebagai kawasan pelestarian ekosistem mangrove, sekaligus sarana edukasi lingkungan, riset ilmiah, dan ekowisata,” kata Antiek.

Dari keseluruhan kawasan, KRM Gunung Anyar menjadi lokasi dengan tingkat kunjungan tertinggi, yakni 72.804 pengunjung sepanjang 2025. Puncak kunjungan tercatat pada April sebanyak 8.979 orang, Mei 8.478 orang, dan Juni 8.160 orang. Sementara KRM Wonorejo mencatat total 13.217 pengunjung dengan rata-rata sekitar 1.000 orang per bulan.


Wisata Mangrove Gunung Anyar Surabaya menawarkan pengalaman unik menyusuri sungai mangrove hingga muara pantai dan ramai dikunjungi saat libur akhir tahun. Foto Surabaya.iNews.id/arif

Menurut Antiek, peningkatan jumlah wisatawan sejalan dengan pengembangan fasilitas yang dilakukan secara bertahap, tanpa mengesampingkan aspek keselamatan dan kelestarian lingkungan.

“Pengembangannya kami lakukan secara terbatas dan ramah lingkungan. Prinsip utamanya tetap konservasi,” ujarnya.

Di KRM Gunung Anyar, pengunjung dapat menikmati beragam fasilitas seperti perahu wisata, sepeda listrik, sepeda angin, golf car, hingga wahana ATV. Fasilitas pendukung lainnya meliputi jogging track, kolam ikan terapi, playground, aviary, menara pantau, serta spot foto tematik.

Sementara di KRM Wonorejo, fasilitas disesuaikan dengan daya dukung kawasan, seperti jogging track sisi barat dan timur, kolam ikan terapi, playground, serta spot foto edukatif.

“Pengembangan fasilitas di Wonorejo dilakukan proporsional agar fungsi utama sebagai kebun raya tetap terjaga,” tambah Antiek.

Terkait tarif masuk, Antiek menyebut penerapan retribusi di KRM Surabaya telah memiliki dasar hukum melalui Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 26 Tahun 2025 tentang Retribusi Daerah.

Selain menjadi destinasi wisata favorit, pengelolaan Kebun Raya Mangrove Surabaya juga melibatkan masyarakat sekitar, khususnya di wilayah Medokan Ayu, Gunung Anyar Tambak, Rungkut, dan Wonorejo, sehingga turut mendorong ekonomi warga setempat.

Dengan konsep wisata alam, edukasi, dan konservasi yang berjalan beriringan, Kebun Raya Mangrove Surabaya kini menjelma menjadi alternatif liburan yang menenangkan, sekaligus membuka mata bahwa Surabaya bukan hanya kota industri, tetapi juga rumah bagi keindahan alam pesisir yang terjaga.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut