Tak Hanya Mengaji, Anak Panti di Surabaya Ini Belajar Bisnis Hidroponik Hingga Ayam Petelur
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Di balik deretan instalasi hidroponik yang tertata rapi di halaman Panti Asuhan Muhammadiyah Karang Pilang, Surabaya, tumbuh harapan baru bagi anak-anak asuh di dalamnya. Bukan sekadar menunggu bantuan, mereka kini belajar menghidupi panti dengan tangan dan usaha sendiri.
Panti Asuhan Muhammadiyah Karang Pilang memilih jalan kemandirian sebagai fondasi pembinaan. Melalui slogan “Anak Panti Mandiri”, lembaga ini menanamkan nilai bahwa anak panti tidak hanya perlu dikuatkan secara spiritual, tetapi juga dibekali keterampilan hidup dan keberanian berwirausaha sejak usia dini.
Komitmen tersebut diwujudkan lewat program SMART (Santri Mandiri, Agamis, Ramah, dan Terampil), sebuah pola pembinaan terpadu yang menggabungkan pendidikan keagamaan, pembentukan karakter, serta pelatihan kewirausahaan yang aplikatif dan berkelanjutan.
Berbagai program produktif pun dijalankan sebagai bagian dari implementasi SMART. Mulai dari budidaya sayur hidroponik dan melon hidroponik, peternakan ayam petelur, hingga budidaya ikan lele. Seluruh kegiatan ini tidak sekadar berorientasi hasil, melainkan menjadi ruang belajar nyata bagi anak-anak panti untuk memahami proses usaha dari hulu ke hilir.
Anak-anak asuh dilibatkan langsung dalam setiap tahapan, mulai dari perencanaan, perawatan, hingga pemasaran hasil panen. Dari sinilah mereka belajar arti kerja keras, tanggung jawab, serta nilai kemandirian yang kelak menjadi bekal penting saat terjun ke masyarakat.
Pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Karang Pilang, Purnomo, menegaskan bahwa pembinaan kemandirian menjadi fokus utama dalam mendidik anak-anak asuh. Ia berharap, lulusan panti tidak tumbuh dengan mental bergantung, tetapi mampu berdiri sejajar dan percaya diri.
“Kami tidak ingin anak-anak panti hanya menunggu bantuan. Melalui program SMART, mereka kami didik agar menjadi santri yang mandiri, agamis, ramah, dan terampil. Hidroponik, melon, ayam petelur, hingga lele ini bukan sekadar usaha, tetapi media pembentukan karakter dan jiwa wirausaha,” ujar Purnomo.
Upaya tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk para alumni. Salah satunya Bagus Mujianto, alumni Panti Asuhan Muhammadiyah Karang Pilang yang kini sukses sebagai pengusaha dan aktif menjadi donatur. Ia menilai pembinaan kewirausahaan sejak dini menjadi kunci bagi masa depan anak panti.
“Saya merasakan sendiri bagaimana pendidikan di panti ini membentuk mental dan karakter. Anak panti harus dibiasakan mandiri, berani berusaha, dan tidak minder. Program hidroponik, ayam petelur, dan lele ini sangat bermanfaat sebagai bekal hidup setelah mereka keluar dari panti,” tutur Bagus.
Melalui pembinaan terintegrasi dan pengembangan program produktif yang berkelanjutan, Panti Asuhan Muhammadiyah Karang Pilang berharap mampu melahirkan generasi santri yang berakhlak mulia, mandiri secara ekonomi, serta siap berkontribusi positif bagi masyarakat. Sebuah ikhtiar nyata dalam memaknai dakwah dan pengabdian Muhammadiyah di tengah tantangan zaman.
Editor : Arif Ardliyanto