get app
inews
Aa Read Next : Insiden Intimidasi Viral, Oknum Pemuda Pancasila Terekam Ancam Warga, Netizen Marah!

Tarikan Ilegal E-Warong Mulai Terang, Dinsos Kabupaten Kediri Catat Ada Pungli

Jum'at, 08 April 2022 | 22:23 WIB
header img
Dugaan pungutan liar (Pungli) iuran wajib anggota E-Warong mendapat respon dari Dinas Sosila (Dinsos) Kabupaten Kediri

KEDIRI, iNews.id – Dugaan pungutan liar (Pungli) iuran wajib anggota E-Warong mendapat respon dari Dinas Sosila (Dinsos) Kabupaten Kediri. Dinsos memanggil anggota E-Warong untuk dimintai keterangan terkait kabar penarikan iuran illegal.

Anggota E-Warung yang dimintai keterangan adalah  Yuliani sebagai Bendahara E-Warong Desa Duwet, Rosi E-Warong Desa Sumberagung, Asta E-Warong Desa Jajar, Purwanto W-Warong Desa Tempurejo serta Titin S. E-Warung Desa Wates. Pemanggilan mereka juga diikuti anggota E-Warong lainnya, mereka dating ke kantor Dinsos untuk memberikan dukungan moral kepada teman-temannya.

Dalam pertemuan tersebut, Yuliani Bendahara kelompok  -Warong Kecamatan Wates berdalih bahwa, denda yang dibayarkan oleh anggota E- Warong  sebesar Rp11.250/KPM untuk kegiatan sosial serta kegiatan E-Warong itu sendiri di Kecamatan Wates. Namun ketika ditanya terkait laporan keuangan penggunaan uang denda dan iuran yang terkumpul, Yulianti langsung terlihat gelagapan.

Pasalnya, ia tidak bias menunjukan laporan pertanggung jawaban yang dibuatnya untuk diketahui oleh seluruh anggota E-Warong se-Kecamatan Wates. Dengan terbata - bata Yulianti menjawab bahwa tidak ada laporan pertanggung jawaban yang dibuatnya.

"Saya mohon maaf karena orang tua saya dalam kondisi sakit dan sekarang mau dioperasi, saya pamit dulu," ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Dra Dyah Saktiana melalui Kabid Fakir Miskin Ariyanto dan Kasi Pendataan Yanti menjelaskan, bahwa hasil dari pertemuan tadi tentang denda adalah salah dan itu bisa dikatakan pungli.

"Denda ini sudah salah, itu pungli dan harus segera kita lakukan evaluasi terhadap semua yang terlibat dalam permasalahn ini," terang Yanti.

Sebelumnya, Yanti juga sempat mencecar Yuliani atas anggaran iuran anggota serta denda E-Warong.  Yanti sempat meminta laporan keuangan kepada Yuliani atas penggunaan anggaran tersebut. Pihaknya sangat kaget sekali karena tidak ada laporan pertanggung jawaban yang dibuat atas kegiatan penggunaan anggaran yang masuk kerekening bendahara.

"Kalau memang diperuntukkan untuk kegiatan, anggota harusnya tahu dan ada laporan keuangannya," jelasnya.

Ditambahkan Yanti, pihaknya akan melaporkan kepada pimpinan hasil pertemuan ini. Sehingga nanti bisa lebih jelas lagi setelah ada petunjuk dari pimpinan akan langkah selanjutnya. "Yulianti berjanji akan memberikan laporan pertanggung jawaban kepada kami nanti, sebab tadi dia harus pulang karena orang tuanya sedang sakit," tuturnya.

Ditempat yang sama Mirsa salah satu anggota E-Warong yang mewakili teman-temannya yang hadir dalam pertemuan di Kantor Dinsos Kabupaten Kediri mengatakan, selama ini kegiatan bansos tidak pernah dibahas dalam rapat anggota.

"Kami tidak pernah diajak rapat dan rundingan akan kegiatan kelompok E-Wwarong se-Kecamatan Wates, semua itu dicetuskan oleh pendamping dan bendahara," jelasnya.

Masih kata Mirsa, bahwa semua anggota E-Warong se-Kecamatan Wates meminta agar permasalahan ini dituntaskan, sehingga pihak E-Warong merasa nyaman dalam bekerja. "Kami minta agar pendamping E-Warong di ganti, agar tidak ada kegaduhan dalam pelaksanaannya sebagai mitra warga," pintanya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut