Presiden Direktur PT. Daikin Airconditioning Indonesia, Ching Khim Huat, menjelaskan bahwa percepatan peralihan masyarakat ke AC inverter melalui promosi besar ini adalah upaya perusahaan guna mendukug program pemerinta.
"Inilah yang satunya menjadi bagian dukungan kami bagi pemerintah dalam menciptakan Indonesia yang hemat energi dan ramah lingkungan,” tegasnya.
Pasalnya, kata Ching, penggunaan teknologi inverter pada perangkat elektronik diakui luas sebagai teknologi lebih hemat dalam hal konsumsi listrik.
Dalam rangka gerakan penghematan energi dan ramah lingkungan bagi perangkat elektronik, pemerintah Indonesia sendiri telah memberlakukan label penanda kemampuan AC dalam menghemat energi.
Menggunakan tingkat Cooling System Performance Factor (CSPF) yang memperhitungkan suhu panas sekitar pada saat penggunaan, label hemat energi ini dianggap lebih dapat memberikan gambaran kemampuan penghematan energi dari perangkat AC ketimbang Energy Efficiency Ratio (EER) yang menjadi ukuran pelabelan sebelumnya.
Mengadopsi pelabelan hemat energi CSPF ini, AC inverter Daikin untuk hunian sendiri telah tersertifikasi dengan peringkat bintang lima yang merupakan skala tertinggi bagi kemampuan penghematan energi.
Pencapaian ini, menurut Ching Khim Huat, sekaligus mengukuhkan Daikin sebagai perusahaan yang memiliki keahlian tinggi dalam hal inovasi bagi solusi tata udara yang hemat energi.
Selain hemat energi, katanya pula, AC Daikin inverter untuk hunian ini dibuat dengan inovasi yang dikembangkan tepat bagi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Hal ini merujuk pada keberadaan Super PCB yang membuat AC inverter Daikin memiliki ketahanan lebih kuat dalam menghadapi tegangan listrik yang tak stabil.
Menjadi bagian dari kampanye INVERTERIA, ia menyatakan, Daikin pun telah menyiapkan pembaruan dari lini penyejuk udara berbasis teknologi inverter di tahun ini. Tak hanya bagi hunian, namun juga bagi kebutuhan bangunan komersial.
“Dengan dorongan promosi di satu sisi dan ditopang penyediaan opsi lebih luas bagi AC inverter, kami optimis akan dapat berkontribusi lebih bagi gerakan hemat energi dan ramah lingkungan di Indonesia,” ujar Ching Khim Huat.
Editor : Ali Masduki